Sabtu, 04 Mei 2024

ROH KUDUS DAN IMAN KITA (4)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Roma 14:1-23

 

Ayat Hafalan: Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Roma 14:17

 

Bagaimana kekuatan Roh Kudus bekerja dalam diri orang percaya?

Kekuatan Roh Kudus memberi keyakinan yang kuat akan nilai-nilai sorgawi dalam hidup orang percaya.

 

Lukas 4:2-4 (Matius 4:2-4) mencatat setelah 40 hari lamanya Yesus berada di padang gurun dengan berpuasa, maka laparlah Yesus. Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” Jawab Yesus kepadanya: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Bagaimana Yesus dapat menjawab demikian baiknya? Sebab pada saat itu Yesus sedang dalam kepenuhan Roh Kudus. Artinya, kepenuhan Roh Kudus menghadirkan kehidupan ilahi kepada orang percaya, sehingga hidupnya tidak bergantung pada nilai-nilai jasmani (roti) tetapi bergantung sepenuhnya pada nilai-nilai rohani (Firman Tuhan). Roh Kudus akan memimpin kita menjadi orang percaya yang sangat rohani, dimana nilai-nilai sorgawi semakin kuat tertanam dalam hidup kita; sehingga kita tidak akan kesulitan untuk mengutamakan Tuhan dibandingkan dengan kesenangan duniawi.  Namun masalahnya, iblis suka memutarbalikan Firman sebagai senjata utama untuk melemahkan kita. Iblis tahu bahwa manusia lebih mudah memilih jika ditawari dengan nilai-nilai jasmani dan kesenangan duniawi daripada nilai-nilai rohani. Jika kita lebih memilih nilai jasmani, berarti kita sedang menurunkan nilai Tuhan dalam hidup kita. Untuk itu, kita harus penuh dengan Roh Kudus supaya kebenaran Firman Tuhan semakin kuat di dalam kita. Roma 14:17 menyatakan bahwa Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman (nilai-nilai jasmani), tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (nilai-nilai rohani).

 

Mengapa iblis mencobai soal “roti”?  Sebab “roti” menggambarkan tentang mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. 1 Yohanes 2:15-17 menegaskan bahwa jika orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Mengasihi dunia berarti mengikatkan diri dengan kuat kepada dunia, yaitu: keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup. Jika kita mengasihi dunia, kita akan lenyap dengan segala keinginannya. Artinya nama kita akan terhapus dari berkat-berkat sorgawi. Tetapi jika kita melakukan kehendak Tuhan, kita akan tetap hidup selama-lamanya. Jadi, jika Roh Kudus memenuhi kita, maka kasih Bapa akan semakin besar dalam hidup kita, sehingga nilai jasmani akan semakin berkurang.

Yehezkiel 36:27 menegaskan bahwa Roh Kudus akan membuat Firman Tuhan benar-benar menjadi rema dalam batin kita. Setelah Yesus berpuasa 40 hari di padang gurun, iblis tahu bahwa kebutuhan Yesus pada saat itu adalah makanan/roti. Namun ketika dicobai iblis untuk mengubah batu menjadi roti, Yesus tidak mau melakukannya; walaupun sebenarnya IA mampu mengadakan mujizat mengubah batu menjadi roti. Mengapa? Sebab Yesus tahu bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman Tuhan yang diam di dalam batin. Terkadang kita tidak perlu mujizat, tetapi cukup dengan hidup sesuai Firman Tuhan (menjadi pelaku Firman), maka hidup kita akan diberkati Tuhan. Yehezkiel 36:28-29 mencatat tentang berkat yang diberikan kepada kita yang melakukan FirmanNya, yaitu: Tuhan melepaskan kita dari dosa kenajisan; Tuhan menumbuhkan gandum serta memperbanyaknya (gambaran tentang hidup yang diberkati dengan limpah).

 

Efesus 3:16-17 mencatat bahwa Paulus (yang melambangkan para hamba Tuhan) berdoa, supaya Yesus, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Jadi, oleh iman yang diurapi Roh Kudus, kita akan menjadi orang percaya yang berakar dan berdasar di dalam kasih Tuhan.

 

Kekuatan Roh Kudus akan menguatkan iman orang percaya.

Lukas 4:9-12 mencatat bagaimana Yesus yang penuh Roh Kudus mempunyai kekuatan iman. Ketika iblis kembali mencobanya untuk menjatuhkan diriNya dari bubungan Bait Allah, IA tahu ada Firman yang berkata: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!  Ketika kita penuh Roh Kudus, IA akan bekerja menguatkan iman kita, sehingga kita tidak mau mencobai Tuhan.  Jangan seperti orang Israel yang mencobai Tuhan di Masa dan Meriba dengan mengatakan: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?” (Keluaran 17:7). Kita tidak boleh meragukan keberadaan Tuhan yang selalu menyertai kita.  Belajarlah seperti para rasul (Kisah Para Rasul 5:41), yang oleh kekuatan Roh Kudus, sekalipun mereka harus alami penderitaan dan disesah, mereka tetap bersukacita karena secara iman mereka menganggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

1 Tesalonika 5:19 memperingati kita supaya jangan padamkan Roh. Untuk itu, ketika Roh Kudus bekerja, terimalah dengan sukacita; dan biarlah rohmu terus menyala-nyala untuk melayani Tuhan.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *