Selasa, 15 September 2020

IMAN YANG SEJATI (2)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Yakobus 2:14-26

 

Ayat Hafalan: Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.” Yakobus 2:22

 

Meski banyak orang di dunia ini mungkin tidak mempercayai Tuhan, ada semacam ekspektasi yang tidak terucap bahwa orang-orang Kristen seharusnya memiliki standar perilaku yang lebih tinggi dibanding orang lain. Dunia berharap melihat kita hidup sesuai dengan iman kita. Ini adalah tuntutan yang wajar, karena seperti yang dikatakan Yakobus, tindakan kita sudah seharusnya menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki iman yang mengubahkan hidup.

 

Sejalan dengan mengakui Yesus sebagai Tuhan, kita harus mewujudnyatakan pengakuan kita itu melalui ketaatan kita kepada Tuhan. Dengan kata lain, hidup kita haruslah menghasilkan “buah yang baik” (Matius 7:16-21). Yakobus 2:18-26 menjelaskan bagaimana iman tanpa perbuatan adalah “mati” atau “tidak berguna”. Penulis kitab ini menyimpulkan bahwa bisa saja seseorang mengaku memiliki iman yang menyelamatkan, tetapi pada kenyataannya, ia sama sekali tidak beriman. Sekadar mengucapkan firman Tuhan tanpa tindakan nyata sebagai wujud ketaatan kepada Tuhan, adalah kegiatan yang sia-sia. Yakobus memberitahu kita bahwa setan-setan pun percaya kepada Tuhan.

 

Jadi, bagaimana kita bisa tahu kita memiliki iman yang sejati?

 

Iman yang sejati itu lebih dari sekadar menerima dan memahami kebenaran—iman yang sejati melibatkan tindakan nyata.

 

Yakobus kemudian berbicara tentang bagaimana iman dan perbuatan itu tidak bisa dipisahkan, sama seperti yang dicontohkan oleh Abraham dan Rahab dalam hidup mereka. Perbuatan mereka menunjukkan bahwa iman itu sungguh ada dalam hidup mereka.

 

Secara ringkas bisa dikatakan bahwa iman itu menghasilkan buah yang baik. Persis seperti yang dikatakan Yesus dalam Matius 7, “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik” (Matius 7:17-18).

 

Makin lama kita mengikut Yesus, semakin kita menyadari betapa luar biasanya Dia. Betapa Yesus memberikan hidup dan kemerdekaan. Jika kita ingin teman-teman kita juga mengikut Yesus, kita harus “menunjukkan” Yesus kepada mereka melalui tindakan-tindakan kita. Cara kita hidup akan berbicara lebih kuat dibandingkan segala teori Kristen yang bisa kita sampaikan. Kita semua adalah duta-duta Kristus. Sebab itu, biarlah hidup kita menunjukkan kemerdekaan dan kasih yang hanya bisa ditemukan dalam hubungan pribadi kita dengan Kristus.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *