Minggu, 08 Agustus 2021
VICTORIOUS REVIVAL (8)
Ayat Bacaan Hari ini: Roma 8:31-39
Ayat Hafalan: Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, Roma 8:32a
Apabila kita mendengar kata kemenangan, maka kita semua pasti setuju bahwa itu adalah sesuatu yang didambakan oleh setiap manusia. Kemenangan menimbulkan rasa senang, puas, bahkan rasa bangga atas pencapaian yang diraih. Dan kemenangan identik dengan mendapatkan pujian dan tepuk tangan dari sesama. Sebaliknya, kekalahan adalah sesuatu yang memiliki makna yang berlawanan dengan kemenangan. Karena kekalahan akan menimbulkan rasa kecewa, malu, terhina dan sakit hati. Tidak seorang pun ingin mengalami kekalahan. Semua orang ingin menang.
Namun, banyak orang percaya yang menafsirkan kemenangan hanya sebatas kemenangan dalam pengertian jasmani saja. Misalnya, sembuh dari sakit penyakit, keuntungan di dalam usaha, kenaikan jabatan, pulih dari kesulitan hidup, dan lain sebagainya. Hal ini tidaklah salah, karena Tuhan juga rindu memberkati dan memberikan kemenangan atas umat-Nya di area-area tersebut. Namun, apakah kemenangan itu hanya pengertian yang berkisar tentang hal-hal yang bersifat jasmani saja?
Apabila pengertian kemenangan orang percaya hanyalah sebatas sembuh, diberkati, dipulihkan, juara dan lain-lain, maka bukankah itu tidak ada bedanya dengan kemenangan menurut pengertian dunia pada umumnya. Bukankah semua orang hari-hari ini mengejar hal-hal yang demikian sehingga mereka dikatakan pemenang. Bolehkah orang percaya meraih kemenangan yang seperti itu? Tentu saja boleh, asalkan tetap memegang prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan. Namun, marilah kita belajar memahami lebih lagi tentang makna hidup yang berkemenangan di dalam Kristus.
Kehidupan yang berkemenangan di dalam Kristus adalah kehidupan yang mampu menang atas dosa, keinginan diri sendiri dan kuasa bujukan si jahat (The victorious life is a life of victory over sin, self, and satan). Yang dimaksud menang atas dosa bukanlah sebuah kehidupan yang bebas dan steril dari dosa, namun kehidupan yang sanggup mengatasi apa yang ditawarkan dan diiming-imingi oleh dosa.
Roma 8:32 menjadi suatu bukti betapa Allah mengasihi kita. Jika Anak-Nya yang tunggal saja Dia rela berikan untuk mati di kayu salib bagi kita, apalagi hal-hal lain yang menjadi kebutuhan kita pasti disediakan-Nya. Tuhan menghendaki agar kita tidak kuatir tentang apapun karena Dialah yang memelihara hidup kita. Pemeliharaan Tuhan atas bangsa Israel di sepanjang perjalanan keluar dari Mesir, saat di padang gurun hingga mencapai tanah perjanjian adalah bukti yang nyata. Tuhan tidak melakukan penyertaan dan pemeliharaan kepada bangsa Israel atas dasar perbuatan yang telah dilakukan bangsa Israel, melainkan karena kasih-Nya kepada umat-Nya. Yang dibutuhkan adalah percayakanlah segala sesuatu ke dalam tangan Tuhan yang memelihara hidup kita, maka kemenangan adalah sesuatu yang pasti yang Ia akan berikan kepada kita. Rasa kuatir itu muncul akibat kita yang seringkali memaksakan Tuhan untuk melakukan sesuatu atas dasar kehendak kita.
Oleh sebab itu, mari jemaat Tuhan, kemenangan yang sesungguhnya adalah bukan ketika segala kebutuhan hidup kita terpenuhi, namun ketika kita mampu mengatasi segala godaan untuk memercayakan hidup kita kepada Tuhan dan menangkap apa yang dikehendaki Tuhan bagi kita sekalipun tantangan dan pergumulan hidup mungkin masih mewarnai. Selamat hari Minggu jemaat Imamat Rajani yang berkemenangan… Tuhan Yesus memberkati!
No responses yet