Selasa, 14 September 2021
TUHAN MENYUKAI KERENDAHAN HATI (2)
Ayat Bacaan Hari ini: 1 Timotius 1:12-17
Ayat Hafalan: “…Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. 1 Timotius 1:15
(Sambungan…)
Kerendahan hati adalah gaya hidup orang percaya.
Kerendahan hati bukan hanya sebagai syarat dalam menerima anugerah Allah, melainkan juga menjadi gaya hidup orang percaya. Seperti yang ditunjukkan oleh Paulus. Usai melakukan pelayanan yang luar biasa di Damaskus, Paulus berkata “…bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.” (Filipi 3:12)
Kerendahan hati adalah menundukkan diri kepada Allah
Menudukkan diri kepada Allah bukan sekedar perasaan untuk merendah dihadapan Allah, menundukkan diri adalah sama dengan menundukkan diri sesuai dengan apa yang dikatakan Alkitab, yaitu dengan berbalik dari Iblis, mendekat kepada Allah, mengaku dosa, menangis untuk pembersihan hati, berkabung dan meneteskan air mata. Dengan kerendahan hati yang seperti inilah maka Allah akan mengangkat kita. Seperti yang dinyatakan Alkitab:
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” (Yesaya55:6-7)
“Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya”. (I Petrus 5:5-6)
Kerendahan hati adalah menyadari bahwa semuanya adalah karena kasih karunia Allah.
Saat Paulus menulis surat kepada muridnya yang bernama Timotius, Paulus menceritakan siapa dirinya sebelum ia bertobat, betapa besarnya dosa yang telah ia lakukan terhadap Yesus dengan menganiaya orang-orang kristen dan ia menceritakan bagaimana ia bertobat dan menceritakan betapa besarnya anugerah dan pengampunan yang telah diberikan Kristus kepadanya. Dalam 1 Timotius 1:15-16, Paulus menyatakan kepada Timotius “Kamu tahu mengapa Allah menyelamatkanku?”, Allah menyelamatkanku sebagai orang yang paling berdosa dari semua orang yang Ia selamatkan. Tujuan Ia menyelamtkan aku orang yang paling berdosa ini adalah agar aku menjadi contoh kepada orang lain bahwa Allah mengasihi orang yang berdosa, termasuk aku yang paling berdosa ini.
(Bersambung…)
No responses yet