Jumat, 22 Januari 2021

TUBUHMU ADALAH BAITNYA TUHAN (5)

 

Ayat Bacaan hari ini: Pengkhotbah 3:1-22

 

Ayat Hafalan: Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Pengkhotbah 3:11b

 

 (Sambungan…)

 

Alkitab berisi kebenaran bahwa kita tidak perlu takut akan maut, karena yang paling harus kita takuti adalah kematian kekal, bukan kematian secara fisik (Matius 10:28). Tuhan sudah menyediakan tempat bagi kita di surga (Yohanes 14:3). Jika kita memegang teguh semua janji Tuhan, kita akan hidup dengan mental merdeka. Kenyataannya, banyak orang yang terlihat merdeka, tetapi sebenarnya belum merdeka. Mereka menjadi budak dosa. Hidup mereka terlilit ketakutan akan utang, oleh kebohongan demi kebohongan yang mereka buat. Mereka menjadi budak uang (hidup hanya untuk mengejar uang), dan bahkan seperti istilah yang sedang trendi, budak cinta (mengutamakan cinta romantis di atas segalanya dan mau melakukan apa pun demi pasangan).

Percayalah bahwa kemerdekaan dari Allah sudah memerdekakan kita. Hal ini bukan berarti kita tidak perlu taat pada peraturan pemerintah atau boleh bersikap semaunya. Kita harus tetap menjaga kebersihan dan melakukan social distancing. Namun, kita tak perlu khawatir berlebihan. Marilah hidup selayaknya orang beriman, karena bukankah kekhawatiran tidak akan menambah sehasta pun umur kita di bumi (Matius 6:27)?

 

2. Tuhan Mengontrol Segalanya

Apakah mewabahnya virus corona merupakan sebuah kebetulan? Jika tidak, apakah ini adalah rencana Tuhan? Kalau memang demikian, mengapa Tuhan merencanakan yang jahat bagi umat manusia? Bukankah Alkitab mencatat bahwa Tuhan mengasihi kita?

Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Pengkhotbah 3:11b

 

Ada banyak hal di dunia yang belum kita ketahui jawabannya, karena pengetahuan kita akan Tuhan terbatas. Namun, kita dapat belajar dari kisah Ayub. Dalam kitab Ayub, diceritakan bagaimana hidup seorang yang sangat saleh sekalipun bisa berubah seratus delapan puluh derajat dalam waktu singkat. Ayub menjadi sangat menderita dan kehilangan segalanya. Dan, apakah ini karena Tuhan jahat? Tidak. Ayub 1:8 justru menuliskan betapa bangganya Tuhan terhadap Ayub. Tuhan mengizinkan Ayub dicobai iblis, tapi Dialah yang mengontrol segalanya. Tuhan memberi batasan kepada iblis: apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap Ayub.

Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. Ayub 1:11-12

 

Kita ingin wabah pandemik ini segera berlalu. Kita ingin segala sesuatu kembali normal. Namun, kita harus percaya, bahwa Tuhan yang Maha Kuasa mengontrol semuanya, dan tidak ada satu hal pun yang terluput dari kuasa tangan-Nya. Kalau burung-burung pipit pun tidak Dia lupakan dan sehelai rambut di kepala kita pun tidak lepas dari pengawasan-Nya (Lukas 12:6-7), kebenaran ini tentu akan menenangkan hati kitaTUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Mazmur 33:13-14  (Bersambung…)

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *