Selasa, 19 Januari 2021
TUBUHMU ADALAH BAITNYA TUHAN (2)
Ayat Bacaan hari ini: Filipi 4:1-23
Ayat Hafalan: Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Filipi 4:8
(Sambungan…)
Sebagai orang percaya, tentu menjaga pikiran itu sangat penting, apalagi jika melakukan komunikasi atau bersosialisasi dengan orang lain. Memiliki pikiran buruk dan kotor terhadap orang lain, justru akan mengganggu relasi di antara keduanya. Sebaliknya, memiliki pikiran positif, baik dan sehat justru akan menciptakan hubungan semakin akur, sehat dan bahagia.
Percayalah bahwa ketika kita memiliki pikiran-pikiran di luar yang disampaikan Paulus, maka kita akan menghadapi begitu banyak kesulitan. Kesehatan kita pun akan terganggu jika kita tidak menjaga pikiran kita dengan baik dan kondusif. Hubungan kita pun tidak akan baik, jika kita menaruh pikiran tidak percaya kepada pasangan kita. Pikiran kita bahkan bisa merusak orang lain jika kita membiarkan pikiran yang buruk dan kotor tersebut menguasai kita.
Di dalam Bahasa Yunani, istilah pertobatan dikenal dengan metanoia. Metanoia artinya perubahan pikiran, dari kata meta dan nous. Paulus melihat bahwa sentralitas hidup seseorang tidak lepas dari pikiran manusia. Bahkan kita tidak dapat memisahkan pikiran kita dengan segala sesuatu yang kita lakukan. Oleh sebab itu, kita adalah apa yang kita pikirkan. Kalau kita memikirkan hal-hal kudus, maka kita pun bisa hidup di dalam kekudusan.
Namun, kalau pikiran kotor, jorok, negatif, maka tindakan pun akan mengikuti kita. Pikiran kita memang bisa diserang oleh ha-hal yang tidak baik, tidak sehat, tidak kudus dan tidak menyehatkan. Namun Paulus justru mengingatkan jemaat Filipi supaya memikirkan hal-hal yang membawa mereka semakin tampil bersinar di hadapan manusia dan berkenan di hadapan Allah.
Paulus tidak menyarankan kita, untuk memikirkan satu atau dua saja dari kedelapan hal-hal tersebut. Paulus justru berkata “pikirkanlah semuanya itu”.
Paulus melihat bahwa semakin banyak hal-hal positif yang kita pikirkan, maka makin banyak pula hal-hal yang baik yang kita peroleh dan juga diperoleh oleh orang lain. Namun, jika kita sudah menaruh pikiran buruk menguasai kita, maka suatu saat, hal buruk pulalah yang akan kita lakukan.
Paulus tahu betul bahwa ciri-ciri orang yang sudah mengalami pembaruan di dalam Tuhan ialah, bahwa ia bisa menjaga pikiran dan bukan hanya itu saja, namun memiliki pikiran Kristus.
Hiduplah dengan pikiran yang membawa kita semakin dekat dengan Tuhan. Jalinlah relasi dengan pikiran kudus terhadap rekan-rekan kita di manapun kita berada.
Lakukanlah hal-hal yang patut dipuji yang membawa kemuliaan bagi nama Tuhan dengan pikiran yang sehat dan benar di hadapan Tuhan.
Jika kita memikirkan hal-hal yang lain, selain yang disebutkan Paulus, ingatlah bahwa itu adalah awal keretakan hubungan, awal di mana kita bisa sesat, awal di mana kita bisa hancur, awal di mana kita bisa keliru dan awal di mana kita bisa tidak sehat dan bahagia.
No responses yet