Rabu, 06 Mei 2020
TUBUH YANG SEHAT (3)
Ayat Bacaan Hari ini: Imamat 1-47
Ayat Hafalan: “Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. Imamat 11:44
(sambungan…)
Berikut ini adalah beberapa contoh hukum kesehatan yang ada di dalam Alkitab yang ternyata telah dibuktikan secara ilmiah (berdasarkan ilmu kedokteran):
Pertama, dalam sesaat, orang-orang kusta diperintahkan untuk tinggal di luar tembok kota dan tidak berhubungan dengan penduduk biasa. Walaupun kenyataan bahwa penyakit itu bisa menular belum diketahui pada saat itu, Tuhan tahu dan memerintahkan orang-orang Yahudi sesuai dengan itu. Perintah Allah kepada Musa ini terdapat di dalam Imamat 13 dan 14.
Kedua, Kejadian 17:12 mengatakan, “Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun; ….” Ketika kita taat pada perintah ini, yaitu penyunatan baru dilakukan pada hari kedelapan, risiko perdarahan selama penyunatan turun secara drastis. Sebaliknya, bisa terjadi komplikasi yang berbahaya akibat perdarahan tersebut jika waktu penyunatan dilakukan lebih awal dari hari kedelapan, karena penelitian telah membuktikan bahwa vitamin K (suatu zat yang berperan dalam proses pembekuan darah) kadarnya paling rendah adalah pada hari kedua sampai hari kelima bayi baru lahir. Setelah hari kelima sampai hari ketujuh, barulah bayi baru lahir membentuk cukup vitamin K yang memungkinkan dilakukannya penyunatan agar tidak terjadi perdarahan.
Ketiga, Imamat 3:17 mengatakan, “Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah.” Ayat-ayat yang lain yang meneguhkan ini adalah Imamat 7:23-27, Imamat 17:10, dan Kejadian 9:4.
Saat ini ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa memakan lemak yang jenuh dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Memakan darah adalah tidak sehat karena darah mengangkut infeksi (oleh bakteri, virus, dan sebagainya), dan toksin-toksin yang beredar/bersirkulasi dalam darah yang masuk ke tubuh binatang. (Ingat kalau kita sakit, dokter akan menganjurkan kita untuk periksa darah di labolatorium untuk mengetahui jenis kuman atau mikroorganisme apa yang terkandung di dalam darah itu sehingga dapat menentukan diagnosa penyakit). Jika manusia makan darah binatang, mereka akan tercemar oleh infeksi-infeksi dan toksin-toksin ini. Oleh karena itu, jika ingin makan daging, masaklah dengan baik, jika ingin makan “steak”, pilihlah yang matang!
Alkitab juga mengungkapkan tentang jenis daging yang dapat dimakan dengan aman, yaitu dari hewan yang “bersih/halal” (baca Imamat 11:3; 11:9; 11:13-20). Sedangkan hewan yang “tidak bersih/haram”, misalnya babi, sangat tidak aman mengingat dagingnya sangat berlemak, padahal toksin-toksin pada babi terutama tertumpuk pada lemaknya. Lemak pada babi ini tidak dapat dipisahkan atau diisolasi dari dagingnya seperti halnya pada sapi (hewan “bersih”), tapi terdispersi/tersebar ke dalam dagingnya. Produk-produk babi — seperti bologna, bacon, lunch meat — sering kali sangat mengandung lemak yang tinggi.
Salah satu tokoh dalam Alkitab yang memilih makanan yang murni dan sehat adalah Daniel. Ia memilih untuk hanya memakan sayuran dan menolak makanan yang mahal dari meja raja. Ketiga temannya, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, melakukan hal yang sama. Setelah mereka makan sayuran selama 10 hari dan minum air, mereka lebih kuat dan sehat daripada orang-orang yang memakan makanan mewah. Sejak itu, para penjaga membiarkan mereka melanjutkan memakan sayuran daripada memakan apa yang telah disediakan oleh raja. (Daniel 1:15, 20)
Kesimpulan: Mari menguduskan tubuh kita dengan mematuhi semua perintah Tuhan.
No responses yet