Jumat, 25 Juni 2021
TUBUH MANUSIA (5)
Ayat Bacaan Hari ini: Yakobus 4:1-17
Ayat Hafalan: Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. Yakobus 4:17
(Sambungan…)
Sama halnya dengan rokok, itu memang membuat enak, kecanduan. Namun kalau kita ingat kebenaran ini bahwa tubuh adalah bait Allah dan kita berdosa kalau merusak bait Allah ini, maka seharusnya kita berhenti merokok. Banyak orang kristen yang membenarkan dirinya dan berkata, merokok itu tidak dosa karena Alkitab tidaklah melarang. Alkitab memang tidak menyebut tentang rokok, namun prinsipnya ada. Ada banyak prinsip Alkitab yang melarang kita merokok. Merokok itu membuat kecanduan. Anda pernah mendengar istilah “cold turkey”? lstilah tersebut digunakan bagi perokok yang berhenti merokok secara total dan langsung (tidak bertahap). Mungkin cara ini terdengar menarik, perokok hanya membuang seluruh rokok dan mendeklarasikan bahwa dirinya sudah berhenti merokok. Mudah bukan? Jangan salah, teknik “cold turkey”belum tentu berhasil untuk semua orang, karena hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Di antara mereka yang berusaha berhenti merokok tanpa bantuan terapi atau pengobatan, sebanyak 95% akhirnya kambuh lagi untuk merokok.
Ingat, merokok adalah suatu adiksi (kecanduan). Otak seorang perokok membutuhkan nikotin lebih dan lebih lagi agar dapat berkonsentrasi dengan baik. Ketika tidak ada asupan nikotin dari rokok (karena perokok berhenti mendadak), gejala putus nikotin bisa terjadi, dan dibutuhkan kesabaran dan motivasi yang sangat kuat untuk melawannya. Rokok itu menguasai seseroang. rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas. Mereka yang merokok berarti dikuasai oleh rokok, dikuasai oleh keinginan daging. Hidup kristen adalah hidup yang dikuasai oleh Roh Kudus, sebuah hidup yang tidak dikontrol oleh materi, tetapi dikontrol oleh Roh Kudus.
Kita berdosa ketika memberikan diri kita dikuasai oleh rokok dan bukan oleh Tuhan. Dosa merokok bukan hanya kecanduan, tetapi juga merusak bahkan membunuh bait Allah. Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4000 bahan kimia beracun yang membahayakan dan membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu menyerupai satu sedotan maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” dan banyak lagi. Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. TAR : Zat berbahaya ini ( berupa kotoran pekat ) dpt menyumbat dan mengiritasi paru-paru dan sistem pernafasan, shg menyebabkan penyakit bronchitis kronis,dan dalam bebearapa kasus menyebabkan kanker paru-paru. Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine. TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. NIKOTIN : Adalah suatu zat yg membuat kecanduan dan dpt mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung. KARBON MONOKSIDA : Zat ini dpt meresap dlm aliran darah dan mengurangi kemampuan sel-sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah. Selain itu, karbonmonoksida memudahkan penumpukan zat2 penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan jantung yang fatal. Masih banyak lagi zat-zat lain yang berbahaya dalam rokok yang bisa merusak tubuh dan mempercepat kematian.
Perokok pasti tahu bahwa merokok itu membahayakan kesehatan. Para perokok pasti tahu bahwa ketika mereka berhenti merokok maka tubuh mereka akan terhindar dari banyak penyakit yang diakibatkan oleh rokok. Ketika kita tahu semua ini dan tidak melakukan yang baik tersebut, berhenti merokok maka kita berdosa kepada Allah. Yakobus 4:17 “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.”
(Bersambung…)
No responses yet