Kamis, 24 Juni 2021
TUBUH MANUSIA (4)
Ayat Bacaan Hari ini: 1 Raja Raja 9:1-28
Ayat Hafalan: Firman TUHAN kepadanya: “Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa. 1 Raja Raja 9:3
Dalam filsafat Yunani kuno, tubuh manusia dinilai rendah. Ada ungkapan yang mengatakan: “Tubuh manusia adalah penjara jiwa. Karena jiwa itu baik, sedangkan tubuh jahat, maka kita harus berusaha melepaskan jiwa dari tubuh.” Epictitus berkata: “Hal yang terpenting adalah jiwa manusia; tubuh hanya materi yang tidak penting.” Pandangan seperti ini akan mempengaruhi sikap kita terhadap tubuh. Tubuh tidaklah jahat. Paulus mengatakan: “tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus? Apakah maksudnya tubuh kita adalah bait Roh Kudus?”
Pertama, tubuh kita didiami oleh Allah. 1 Korintus 3;16 , mengatakan Roh Allah diam di dalam kamu. Ini luar biasa. Dalam Perjanjian Lama, Bait Allah merupakan tempat dimana Allah yang MahaTinggi berjanji untuk menemui umatNya Israel. Mereka boleh datang ke bait Allah dan Allah Maha Tinggi akan menjumpai mereka. Allah yang Mahatinggi tidaklah berdiam di dalam keempat tembok bangunan bait Allah. Tetapi hanya di tempat khusus dalam ruangan Mahakudus , disitulah Allah berdiam. Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya, maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon. Firman TUHAN kepadanya: “Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa” (1 Raja Raja 9:1-3). Allah berdiam di dalam bait Allah yang dibangun oleh Salomo. Bait Allah yang dibangun oleh Salomo sudah dihancurkan dan dibangun kembali oleh Herodes.
Di dalam Perjanjian Baru, tidak lagi dikatakan bahwa Allah berdiam di dalam bait Allah. Bait Allah sekarang hanya tinggal bangunan saja. Di dalamnya sudah tidak ada upacara korban. Bait Allah di Yerusalem sekarang hanya menjadi obyek wisata. Lalu Allah berdiam dimana? Paulus mengatakan, Roh Allah diam di dalam kamu. Allah yang Mahatinggi berdiam di dalam diri kita. Kita adalah baitNya yang kudus. Allah tidaklah berdiam dalam awan yang tidak terhampiri. Allah tidak lagi tinggal dalam ruangan sebuah bait Allah, namun Allah tinggal dalam diri saudara. ini luar biasa. Tidak pernah ada kepercayaan atau agama mengatakan bahwa Allah tinggal di dalam diri mereka. Namun inilah yang terjadi atas diri kita. Betapa besarnya kuasa yang diberikan oleh Allah kepada kita. Betapa besarnya anugerah yang Allah berikan. Tetapi juga betapa besarnya tanggung-jawab kita untuk menjaga bait Allah ini, menjaga kesehatannya, menjaga agar tubuhnya dikuasai oleh Roh Allah, menjaga agar tidak dipakai untuk berbuat dosa. Kita bertanggungjawab menjaga secara fisik dan secara spiritual atas bait Alah ini.
Karena tubuh kita adalah bait Allah, maka kita bertanggung-jawab menjaga kesehatannya. Jangan dirusak oleh pola hidup yang tidak bertanggung-jawab. Orang Kristen yang tidak menjaga kesehatan tubuhnya, berdosa kepada Tuhan. Dosa itu bukan hanya pelanggaran terhadap hukum Allah. Dosa juga adalah ketika kita tahu yang baik dan tidak melakukannya, maka kita berdosa. Pada waktu saudara tahu bahwa tubuhmu adalah bait Allah namun tidak menjaga kesehatannya, maka saudara berdosa. Kalau kita ada sakit maag, maka kita tahu bahwa kita tidak boleh makan yang pedes-pedes. Namun yang terjadi malah kita suka sekali makan yang pedes, sangat sulit sekali untuk berhenti. Namun ketika mengingat bahwa tubuh kita adalah bait Allah dan kalau kita tahu bahwa tidak boleh makan cabe namun tetap kita makan, maka hasilnya adalah kita berdosa kepada Tuhan. Pemahaman itu yang membuat kita bisa berhenti makan sambel.
(Bersambung…)
No responses yet