Rabu, 02 September 2020
TRANSFORMASI IMAN (2)
Ayat Bacaan Hari ini: Ibrani 11
Ayat Hafalan: “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” Ibrani 11:6
Kehidupan Kristen adalah kehidupan yang berjalan menggunakan iman. Kita yang sudah sering gereja pasti sudah sering mendengar kata “iman” ini. Tetapi, banyak yang tidak sungguh-sungguh mengerti arti dari iman kepada Tuhan ini, maka itu banyak yang kesusahan untuk tetap bertahan di dalam iman mereka. Hari ini, kita akan membicarakan tentang 3 hal yang harus kita mengerti tentang iman.
TANPA IMAN TIDAK MUNGKIN ORANG BERKENAN KEPADA TUHAN
“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (Ibrani 11:6)
Pada Ibrani 11, tertulis banyak sekali cerita dari tokoh-tokoh Alkitab yang berjalan di dalam hidup menggunakan iman:
- Abraham yang dengan iman meninggalkan semuanya untuk pergi ke tanah perjanjian yang Tuhan belum tunjukkan.
- Nuh yang dengan iman membangun bahtera bertahun-tahun, meskipun tidak ada tanda-tanda dari hujan deras akan turun.
- Musa yang dengan iman menukar seluruh kekayannya sebagai pangeran Mesir untuk menjadi pemimpin Bangsa Israel menuju tanah perjanjian.
Tuhan ingin kita untuk percaya kepadaNya dan kepada janji-janjiNya. Dia senang ketika kita percaya kepadaNya.
Pernahkah anda dipercayai oleh pelatih anda/orang tua /pasangan anda? Dipercayai seseorang rasanya enak bukan? Bagaima kalau tidak dipercayai, pernahkan anda merasakannya? Sedih kan rasanya? Begitupula dengan Tuhan, Dia ingin kita mempercayaiNya sebagai Sahabat kita, sebagai Bapa kita, dan sebagai Juruselamat kita. Kita tidak dapat menyenangkan hati Tuhan jika di dalam hidup ini kita tidak memiliki iman yang percaya penuh kepadaNya.
PROSES DARI IMAN TIDAKLAH KELIHATAN
Pertumbuhan iman sangatlah mirip dengan pertumbuhan kentang. Kentang ditanam di dalam tanah, sehingga proses pertumbuhannya tidak dapat kita lihat sama sekali. Kita hanya dapat memberinya nutrisi yang kentang itu butuhkan dari luar, dan percaya bahwa jika kita setia merawatnya, kita dapat menuai hasilnya ketika waktunya tiba. Sama halnya dengan iman. Ketika kita tanam iman kita kepada Tuhan, kita biasanya tidak dapat melihat proses dari apa yang Tuhan sedang kerjakan. Yang kita dapat lakukan adalah untuk tetap setia kepadaNya dan percaya bahwa iman kita tidak akan berakhir sia-sia. ( Bersambung…)
No responses yet