Selasa, 01 September 2020
TRANSFORMASI IMAN (1)
Ayat Bacaan Hari ini: Ibrani 11
Ayat Hafalan: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1
Jemaat Imamat Rajani, selamat datang di bulan September 2020. Sepanjang bulan ini, kita akan belajar tentang pengertian dari iman, bagaimana cara mengalami transformasi iman kita dan penerapannya dalam kehidupan kita masing-masing. Mari bersama kita membuka hati agar Firman Tuhan yang ditabur didalam renungan-renungan sepanjang bulan September ini tidak kembali dengan sia-sia, tetapi akan bertumbuh dan menjadikan setiap kita umat yang lebih dari pemenang.
Kita akan mulai dengan, ARTI DARI IMAN
Iman adalah percaya. Iman adalah karunia Allah, yang dikerjakan di dalam hati oleh Roh Kudus, yang menghidupkan dan memandu semua kemampuan kita menuju satu tujuan. Kita harus berdoa untuk memiliki iman, dan supaya iman kita bertumbuh. Iman kita juga akan diperkuat dengan selalu mengingat janji-janji Kristus yang berulangkali diucapkan bahwa doa-doa kita kepada Bapa, dalam nama-Nya, pasti akan dijawab kalau kita memintanya dengan iman, dan percaya sewaktu kita memintanya.
Lihat Matius 7:7; Lukas 11:9; Yohanes 14:13, 15, 16; Yakobus 4:2; I Yohanes 3:22, 5:14; Lukas 11:10. Iman didefinisikan sebagai “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1); iman adalah pekerjaan jiwa yang dengannya kita merasa pasti akan keberadaan dan kebenaran dari sesuatu yang tidak ada di depan kita, atau tidak tampak.bagi indera manusia. Setiap orang menilai iman secara berbeda, yang akan dirasanya sukar bahkan tidak mungkin untuk menunjukkannya dengan cara-cara yang tampak. Ini merupakan hal mempraktikan iman – latihan sukarela – yang memampukan kita untuk bertambah dalam mempercayai kebenaran-kebenaran besar yang Allah berkenan nyatakan. Paulus menyatakan “sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat” (2 Korintus 5:7). Yesus sendiri berfirman (Yohanes 20:29), “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”.
Dengan demikian, sementara mempercayai apa yang kita lihat dan pahami akan mendatangkan manfaat, percaya pada apa yang tidak terlihat dan hanya dipahami secara samar-samar mendatangkan manfaat yang lebih besar. Ada banyak hal di alam semesta ini yang kita percayai, tanpa harus kita pahami sepenuhnya; kita percaya karena kita mendapatkan buktinya dari orang lain, meskipun bukan dari panca indera kita sendiri. Iman yang begitu saja percaya pada apa yang bisa ia lihat, pahami, jelaskan dan tunjukkan sama sekali bukan iman. “Tidak seorang pun melihat Allah”, akan tetapi semua orang percaya kepada Allah. Hal-hal dalam dunia rohani tidak dapat ditunjukkan melalui perantara-perantara materiil, melainkan hanya bisa melalui perantara-perantara rohani. Menggunakan iman akan meningkatkan kerohanian kita, memampukan kita memahami berbagai hal yang tanpa latihan semacam ini tidak akan terpahami.
IMAN KEPADA TUHAN YESUS ADALAH DASAR UNTUK MELIHAT MUJIZAT TERJADI
No responses yet