Minggu, 06 Desember 2020
TRANSFORMASI DI DALAM PUJIAN PENYEMBAHAN (6)
Ayat Bacaan Hari ini: Mazmur 66:1-20
Ayat Hafalan: “Untuk pemimpin biduan. Nyanyian Mazmur. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!” Mazmur 66:1-2
Sering kali orang menyebut “Pujian dan Penyembahan” seolah-olah kedua hal ini sama atau paling tidak berkombinasi satu dengan yang lainnya. Pujian dan penyembahan adalah kegiatan bersama yang saling menunjang yang sering kali tampak mirip ketika diekspresikan keluar, namun sebenarnya mereka bukanlah satu dan sama. Masing-masing mempunyai wujud dan tujuan sendiri. Dalam hal ini kita akan melihat pengertian dari masing-masing sehingga kita dapat membedakannya.
Pujian adalah ekspresi terima kasih dan ucapan syukur dengan sepenuh hati kepada Tuhan atas apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Ada ekspresi secara fisik dan vokal dari apresiasi ketulusan hati kita kepada Tuhan untuk berkat yang luar biasa yang telah Dia nyatakan. Satu ciri utama dari pujian yang mencolok ditandai dengan perayaan dan sukacita meluap dan diekspresikan dengan cara menyanyi, memekik, berkata-kata, memainkan alat musik, menari-nari, dan ekspresi lainnya.pujian adalah tindakan dari kemauan, kita harus mau dan memutuskan untuk memuji Tuhan, bahkan sekalipun kita tidak merasa senang. Pujian tidak bergantung pada perasaan kita, ia didasarkan atas kebesaran Tuhan dan itu tidak pernah berubah.
Sedangkan Penyembahan adalah bentuk tertinggi dari pujian. Masuk kepada alam pemikiran tentang berkatnya yang luar biasa kepada kita, kita mengekspresikan kekaguman dan memuji Tuhan sebagai seorang pribadi, karakter, sifat dan kesempurnaan-Nya. Dasar dari penyembahan adalah mengakui ke Tuhanan-Nya ketika sesuatu disekitar seseorang berteriak memuji Tuhan. Kita harus mengerti bahwa bahwa penyembahan itu lahir didalam hati Tuhan. Roh kudus memulai penyembahan didalam hati manusia.
Cara-Cara Melakukan Pujian dan Penyembahan
Kitab Mazmur, yang dapat dikatakan sebagai buku himne Israel, menganjurkan kita untuk menyembah Allah dalam beberapa cara. Beberapa diantaranya adalah:
- (Mazmur 32:11b) Walaupun tenang dan penuh hikmat, penyembahan juga bisa dilakukan dengan sorak-sorak sukacita.
- (Mazmur 33:1-3) Kita tentu harus bernyanyi kepada Tuhan dalam penyembahan, tetapi nyanyian kita harus penuh sukacita, sebagai indikasi lain yang tampak dari luar mengenai kondisi hati seseorang. Kita dapat juga mengiringi nyanyian sukacita kita dengan alat-alat musik. Tetapi, dalam persekutuan gereja, alat-alat musik listrik sering terlalu keras sehingga menenggelamkan nyanyian jemaat. Volume alat-alat musik listrik itu harus dikecilkan atau dimatikan. Pemazmur tak menemui masalah itu!
- (Mazmur 63:5) Sebagai tanda penyerahan diri dan hormat, kita dapat mengangkat tangan bagi Tuhan.
- (Mazmur 66:1-4) Kita harus berkata pada Tuhan, betapa hebatnya Ia dan memuji Dia atas banyak sifatNya yang mengagumkan. Mazmur merupakan sarana istimewa untuk mendapatkan kata-kata yang cocok untuk memuji Tuhan. Kita perlu berbuat lebih dari hanya mengulangi kata-kata “Aku puji Engkau, Tuhan!” Banyak hal yang dapat kita katakan kepadaNya.
- (Mazmur 95:6). Bahkan sikap tubuh kita bisa jadi ungkapan penyembahan kita: berdiri, berlutut atau membungkuk.
- (Mazmur 149:5) Tetapi, kita tak harus berdiri atau berlutut untuk menyembah —bisa saja sambil berbaring di tempat tidur.
- (Mazmur 100:4) Ucapan syukur tentulah harus menjadi bagian dari penyembahan kita.
- (Mazmur 149:3) Kita bahkan dapat memuji Tuhan dengan menari. Tetapi, tarian bukan yang bersifat kedagingan dan tidak sensual.
- (Mazmur 150:3-6) Pujilah Tuhan untuk mereka yang berbakat musik. Karunia-karunia mereka dapat dipakai untuk memuliakan Tuhan ketika mereka memainkan alat-alat musik dengan hati yang penuh kasih.
No responses yet