Minggu, 13 Februari 2022

THE CHOSEN ONE: Pertobatan yang sejati (7)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Wahyu 6-17

 

Ayat Hafalan: Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu Wahyu 22:14

 

Apakah yang dimaksud dengan pertobatan sejati? Alkitab mencatat, Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka dapat memperoleh hak atas pohon kehidupan dan dapat masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu (Wahyu 22:14). Karena itu jadilah kudus, sebab Aku ini kudus (Imamat 11:45). Tuhan itu kudus. Dia membenci dosa-dosa manusia, sehingga standar untuk pertobatan sejati adalah ketika berbagai watak jahat dalam diri manusia, kecongkakan, kesombongan, keegoisan, kehinaan, pengkhianatan, dan kelicikan telah ditahirkan dan diubahkan, ketika mereka melakukan firman Tuhan apa pun yang terjadi di sekeliling mereka, tidak lagi berbuat dosa atau menentang Tuhan, tetapi benar-benar menaati dan menghormati Tuhan, dan ketika mereka telah sepenuhnya didapatkan oleh Tuhan. Hanya orang-orang seperti itulah yang telah benar-benar bertobat.

 

Beberapa orang mungkin bertanya, “Mengapa kita telah menerima penebusan Tuhan dan dosa-dosa kita telah diampuni, tetapi kita tidak mampu mencapai pertobatan sejati?” Ini terutama karena di Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan, di mana ini bukanlah pekerjaan mengubah watak manusia yang rusak. Firman Tuhan katakan, “Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Dia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia; Dia tidak membebaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menjadi korban penghapus dosa dan menanggung dosa manusia, tetapi juga membuat Tuhan harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih besar untuk membebaskan manusia sepenuhnya dari wataknya rusaknya yang jahat“.

 

Firman Tuhan memberitahukan kepada kita bahwa di Zaman Kasih Karunia, Tuhan Yesus hanya melakukan pekerjaan penebusan umat manusia, yang efeknya membuat orang mengaku dosa dan bertobat. Sebagai bagian dari pekerjaan penebusan, Tuhan Yesus berbicara tentang jalan pertobatan, Dia mengajar orang bagaimana mengaku dosa dan bertobat, memikul salib dan mengikuti Tuhan. Demikian juga, mereka harus mengasihi sesama seperti mereka mengasihi diri mereka sendiri, mereka harus rendah hati, sabar, dan toleran, dan mengampuni orang tujuh puluh kali tujuh kali, dan sebagainya. Ini semua adalah tuntutan terhadap manusia berdasarkan tingkat pertumbuhan manusia pada saat itu; ketika manusia berbuat dosa, mereka datang ke hadapan Tuhan Yesus untuk mengakui dosa-dosa mereka dan bertobat, dosa-dosa mereka diampuni, dan mereka berhak untuk datang ke hadapan Tuhan dan terus menyembah Tuhan. Semua yang diungkapkan oleh Tuhan Yesus adalah kebenaran yang mampu dipahami oleh orang-orang pada zaman itu. Namun ini tidak melibatkan perubahan watak manusia, dan berapa pun banyaknya kita membaca Alkitab, bagaimana kita mengakui dosa dan bertobat, atau bagaimana kita menaklukkan diri kita sendiri, kita tetap tidak mampu membebaskan diri kita dari dosa dan mencapai pertobatan sejati.

 

Jadi, bagaimana kita dapat mencapai pertobatan sejati? Tuhan bernubuat bahwa Dia akan datang kembali, bahwa Dia akan mengungkapkan kebenaran yang lebih tinggi, dan bahwa Dia akan melakukan pekerjaan menghakimi dan mentahirkan manusia, dengan demikian memungkinkan kita untuk sepenuhnya membebaskan diri kita dari belenggu dosa, serta ditahirkan dan diubahkan, dan hanya dengan menerima pekerjaan penghakiman dan penahiran saat kedatangan Tuhan kembali, barulah kita dapat mencapai pertobatan sejati.

 

Happy Sunday jemaat IMRA yang dikasihi Tuhan, stay safe & healthy…Tuhan Yesus memberkati

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *