Kamis, 30 September 2021
TELADAN RENDAH HATI (4)
Ayat Bacaan Hari ini: Lukas 14:7-11
Ayat Hafalan: Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Lukas 14:11
Apa yang biasanya membuat anda merasa rendah diri: Merasa tidak berharga? Apakah karena merasa berasal dari keluarga miskin? Merasa memiliki fisik tidak ideal, misalnya: terlalu jangkung, terlalu pendek, gendut, dan sebagainya? Jangan khawatir! Tuhan tidak melihat kekurangan-kekurangan semacam itu sebagai keburukan! Mengapa? Karena Tuhan memiliki penilaian-Nya sendiri. Tuhan mengenal kita bukan karena materi yang ada pada kita.
Firman Tuhan kali ini bercerita tentang perumpamaan bagaimana duduk di sebuah perjamuan. Kala itu, yang duduk di baris depan adalah orang-orang terhormat dan yang duduk di belakang adalah orang kelas rendahan. Perjamuan makan semacam itu diadakan untuk memamerkan kekayaan, jabatan, dan kemewahan para politisi, saudagar, dan kaum agamawan. Tuhan Yesus mengkritik perilaku pamer-pamer semacam itu. Kekayaan, status sosial, dan kesalehan beragama tidak memiliki arti penting bagi Tuhan. Tuhan lebih menghargai sikap rendah hati.
Karena “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Yak. 4:6), Dia memerintahkan kita, “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu… supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” (Yak. 4:10; 1Pet. 5:6), dan “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” (Mikha 6:8). Syarat pertama untuk kebangunan rohani dari Allah adalah rendah hati, “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka” (2 Taw. 7:14).
Apakah kita telah sungguh-sungguh merendahkan diri di hadapan Allah? Apa bedanya rendah hati dan rendah diri? Rendah hati adalah sikap cerdas dalam menempatkan diri, tidak merasa terintimidasi, dan biasanya itu muncul dari orang-orang yang memiliki percaya diri yang baik.
Adapun rendah diri merupakan sikap tidak percaya diri sehingga seseorang merasa perlu memamerkan harta, kedudukan, dan kegantengan atau kecantikan yang mereka miliki. Persoalannya, untuk menjadi rendah hati, kita perlu percaya diri. Sebaliknya, orang-orang yang sombong biasanya tidak memiliki percaya diri. Sudah tahu bedanya, bukan? Jadi, jangan rendah diri jika kita berasal dari keluarga miskin, tidak ganteng atau cantik, dan sebagainya. Yang penting adalah sikap rendah hati. Kebanggaan-kebanggaan itu dapat diperoleh ketika kita rajin, menjadi diri sendiri, atau memiliki prestasi.
Kerendahan hati itu seperti pohon yang merunduk karena sarat dengan buah yang masak. Buah itu adalah kebijaksanaan, pengetahuan, dan pemahaman yang mendalam. Sebaliknya, pohon yang tak berbuah, kering, dan meranggas mengangkat dirinya tinggi-tinggi dengan omong kosong dan kesombongan.
Jemaat Imra yang rendah hati, satu bulan penuh kita sudah belajar tentang kerendahan hati. Ingat bahwa rendah hati adalah salah satu karakter dari orang-orang yang sudah mengalami Revival didalam hidupnya. Renungan hari ini menutup perjumpaan kita di bulan September 2021. Jadilah pribadi yang rendah hati, agar nama Tuhan Yesus semakin dipermuliakan dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati!
No responses yet