Sabtu, 01 Februari 2020
TANDA-TANDA KEDEWASAAN ROHANI
Ayat Bacaan Hari ini: Roma 12:9-21
Ayat Hafalan: “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Roma 12:11
Tanda seseorang dewasa rohani adalah apabila hidupnya benar-benar berubah dan makin sungguh-sungguh dalam Tuhan. Ayat nas mengingatkan agar kita rajin beribadah apa pun keadaan kita, sebab “…ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (1 Timotius 4:8). Biarlah roh kita terus menyala-nyala bagi Tuhan, kian rajin berdoa dan melayani Tuhan. Orang Kristen dewasa akan senantiasa penuh kesungguhan melakukan kehendak Tuhan. Terkadang kita diijinkan mengalami dan melewati masa-masa sukar, penderitaan dan dalam tekanan supaya kita benar-benar merasakan dan mengalami kasih Tuhan nyata.
Seorang Kristen yang dewasa pasti memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Ada pun tanda bahwa seseorang bisa dikatakan Kristen yang dewasa antara lain adalah: Pertama, fokus kepada Tuhan. orang kristen yang dewasa rohani pasti tidak akan terpengaruh oleh keadaan; senantiasa mengandalkan Tuhan dan memiliki penyerahan penuh kepadaNya sehingga di segala keadaan masih tetap bisa mengucap syukur. Berbeda dengan seorang Kristen kanak-kanak, yang karena kerohaniannya suam-suam kuku, biasanya mudah sekali goyah dan terombang-ambing oleh situasi; percaya kepada Tuhan Yesus tetapi masih juga pergi dan mencari pertolongan kepada dukun atau paranormal, masih saja percaya kepada primbon, hongsui, ramalan bintang dan lain-lain. Ada juga yang rajin beribadah ke gereja tapi di rumah masih menyimpan jimat.
Kedua, hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Artinya tidak lagi hidup menurut keinginan daging karena sudah mampu menimbang dan membedakan mana yang berkenan kepada Tuhan dan mana yang tidak. Dalam Ibrani 5:14 dikatakan, “…makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.”
Ketiga, menghasilkan buah. Hidupnya menjadi berkat bagi orang lain dan memiliki komitmen dalam pelayanan; dan semua itu ia lakukan bukan karena rutinitas belaka, tapi didasari oleh kasihnya kepada Tuhan.
Kesimpulan: Sudahkah kita mencapai kedewasaan rohani?
No responses yet