Sabtu, 22 Januari 2022

TAHUN PENAMPIAN (13)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Wahyu 14:14-20

 

Ayat Hafalan: Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah. Wahyu 14:16

 

Dalam kehidupan sehari-hari, orang Kristen sulit dibedakan mana yang gandum dan mana yang ilalang. Mereka terlihat sama, tapi sebenarnya sangat beda; Gandum adalah gambaran satu kehidupan yang memiliki kualitas iman yang baik yaitu berbobot, kuat, tidak mudah tergoyahkan diterpa angin pencobaan, kehidupan yang menjadi berkat, kehidupan yang memiliki kualitas iman yang dewasa.

 

Ilalang adalah gambaran kualitas iman yang jelek yaitu tidak berbobot, tidak kuat, mudah diombang-ambingkan oleh gelombang, kehidupan yang tidak menjadi berkat, kualitas iman yang tidak bertumbuh.

 

Memang untuk waktu sekarang, kedua dibiarkan tumbuh bersama. Tuhan mempertahankan kehidupan gandum-gandum-Nya dengan cara membiarkan ilalang itu tumbuh di antara gandum.

 

Namun, Tuhan Yesus menjamin gandum-gandum-Nya mendapatkan cukup nutrisi untuk dapat bertumbuh dan berbulir, meski di tengah impitan ilalang. Tapi suatu saat nanti, akan ada penampian besar yang mana Tuhan akan memisahkan gandum dari ilalang.

 

Pada panen akbar di akhir zaman pun hal ini kembali dinyatakan. “Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.” (Wahyu 14:16). Semua tuaian jelek akan berakhir ke dalam kilangan murka Allah, dimana dari kilangan itu akan mengalir darah. (wahyu 14:19-20). Sungguh mengerikan bukan?Kalau kita melakukan perbuatan-perbuatan seperti halnya ilalang, berarti kita menjerumuskan diri kita sendiri ke dalam kematian kekal. Sekarang memang kita diijinkan untuk tumbuh bersama-sama, lalang bisa jadi lebih subur, tetapi satu saat nanti pasti akan terjadi pemisahan antara gandum dan ilalang. Gandum akan masuk ke dalam lumbung Tuhan, sedangkan ilalang akan dibakar habis.

 

Dalam perjalanan hidup kita hingga saat ini, kita bisa merasakan betapa sulitnya untuk hidup benar di tengah dunia yang tidak benar. Selama kita hidup selalu akan ada yang menghimpit hidup kita ini. Himpitan itu bisa datang dari orang yang membenci kita, maupun ada yang tidak menyukai keberadaan kita sebagai seorang Kristen, bisa pula kita dihimpit oleh berbagai macam kesusahaan mulai dari masalah keluarga, anak, ekonomi, pekerjaan dan sebagainya. Namun demikian, kita tetap dapat bertahan, sebab yang di taburkan oleh Allah dalam diri kita adalah benih yang baik, bibit unggul yang tahan hama.

 

Untuk memastikan kita tetap bertahan tumbuh dengan baik ditengah himpitan berbagai godaan dan ancaman yang dapat mematikan keselamatan kita hanyalah Tuhan saja. Selama persekutuan kita tetap terbangun bersama Tuhan, maka selama itu kita akan tetap bertahan dan akan semakin cepat menghasilkan buah.

 

Kita tidak bisa berdoa dan meminta agar “ilalang” diangkat Tuhan, sebab Tuhan mengizinkan ilalang itu tumbuh bersama dengan kita. Suka tidak suka kita selalu akan ada benih-benih iblis yang tertabur di sekitar kita lewat berbagai bentuk.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *