Rabu, 03 Maret 2021
SPIRITUAL JOURNEY (3)
Ayat Bacaan Hari ini: 2 Korintus 1:12-24
Ayat Hafalan: Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah. 2 Korintus 1:12
( Sambungan…)
Memiliki Keakraban yang Otentik dengan Allah.
Perjalanan rohani kita merupakan perjalanan yang pribadi atau ekslusive karena perjalanan rohani menyangkut hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Dan pola pengembangan keakraban dengan Allah merupakan pengalaman pribadi yang datang dari kejujuran diri bukan datang dari copy paste pengalaman orang lain. Keotentikan diri sangat penting dalam membangun relasi dengan Tuhan karena kita mengenal dan membangun keintiman dengan pencipta kita yang telah menciptakan kita sebagai pribadi yang unik.
Karena itu, kita perlu membangun relasi atau perjalanan rohani kita dengan keaslian atau keorisinilan diri kita sebagai pribadi. Keakraban yang otentik dengan Allah dapat dinyatakan dalam ibadah yang meliputi berbagai bentuk.
- Pendekatan naturalis yang beribadah kepada Allah di luar, di alam terbuka.
- Pendekatan dengan panca indera yang beribadah melalui indera termasuk mendengar musik bagus dan memandang karya seni.
- Pendekatan asket, yakni beribadah kepada Allah dengan menyepi dan kesederhanaan.
- Pendekatan aktivis yang beribadah kepada Allah dengan konfrontasi – melawan kejahatan dan memanggil pendosa untuk bertobat.
- Pendekatan orang peduli yang beribadah kepada Allah dengan mengasihi dan melayani orang lain.
- Pendekatan antusias, yakni beribadah kepada Allah melalui perayaan bersukacita.
- Pendekatan perenungan yang beribadah kepada Allah dengan mengasihi Dia melalui pemujaan mendalam.
- Pendekatan intelektual yang beribadah kepada Allah dengan pikiran. Orang yang beribadah dengan cara ini merasa paling dekat dengan Allah kalau mereka mendapat pemahaman baru tentang Allah.
Kita dapat menemukan bahwa setiap orang dapat memiliki keakraban dengan Kristus melalui bentuk ibadah yang berbeda-beda dan kita tidak dapat menghakimi atau memaksakan pendekatan ibadah kita kepada orang lain, asalkan semua tidak keluar dari kebenaran Firman Tuhan dan bentuk ibadah tersebut menjadi sebuah perjalanan rohani yang mengarahkan hidupnya kepada pengenalan akan Kristus.
Terkadang perjalanan rohani kita tidak semulus apa yang kita pikirkan. Kadang kita mengalami kelesuan dan kejenuhan dengan hal-hal yang bersifat rohani, menjadi tidak bergairah untuk melayani Tuhan, malas untuk berdoa dan merenungkan Firman Tuhan. Kita mengalami kemandekan dalam pertumbuhan rohani. Karena itu ada hal-hal yang harus kita waspadai dalam perjalanan rohani kita sehingga kita tidak terpisah dan kehilangan Allah yang diakibatkan oleh kesalahan kita sendiri:
1. Kesibukan.
Dalam dunia yang bergerak secara cepat, banyak orang mulai kehilangan keseimbangan hidup sehingga mereka menjadi sibuk dan pada akhirnya mengalami kelebihan beban. Dengan slogan “melakukan percepatan”, orang-orang mulai kehilangan waktu untuk menyendiri dengan Tuhan, kehilangan waktu untuk mengevaluasi diri dan kehilangan waktu untuk keluarganya. (Bersambung…)
No responses yet