Selasa, 02 Maret 2021

SPIRITUAL JOURNEY (2)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Roma 8:1-39

 

Ayat Hafalan: Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28

 

(Sambungan…)

 

Dalam perjalanan rohani, kita berhubungan dengan satu pribadi yang jauh lebih besar dari kita yakni Allah. Dalam kebesaran dan kehebatan-Nya, Dia memperkenalkan diri-Nya atau lebih tepatnya Allah membuka diri untuk dikenal oleh umat-Nya.  Proses mengenal Allah tidak akan pernah berakhir sampai kita berjumpa dengan Dia dalam kekekalan, karena itulah saat ini, kita sedang dalam perjalanan rohani untuk mengenal Dia sampai kita berjumpa dengan-Nya dalam kekekalan.

 

Dalam konteks Firman Tuhan, kata “mengenal” berarti suatu hubungan pribadi yang intim, dimana kita dapat mengenal Allah dalam hubungan timbal-balik yang dalam. Selagi hidup dalam tubuh yang terbatas ini, kita memang tidak dapat menangkap keseluruhan informasi mengenai Allah. Namun, di dalam Yesus, kita dapat benar-benar mempunyai hubungan dengan Allah, dimana hubungan tersebut memberikan hidup rohani dan hidup yang kekal kepada kita.  Jadi pengenalan akan Allah terjadi sepanjang umur hidup kita dan itulah yang menjadi sebuah perjalanan rohani bagi kita.Satu hal yang perlu kita pahami bahwa perjalanan rohani akan membentuk kehidupan yang dikuasai Allah. Hidup yang dikuasai Allah di dalamnya menyangkut tentang bagaimana kita diproses mencapai kesempurnaan seperti gambar Allah. (Roma 8:29). Perjalanan rohani membawa kita kepada kesadaran bahwa  kita sedang berada di dalam kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah yang memampukan seseorang melewati perjalanan di semua musim, meskipun musim yang harus dilewati adalah musim kedukaan/kesedihan. Dan kasih karunia Allah yang akan membawa orang tersebut mampu memandang ‘kehadiran Allah’.  Seperti yang Paulus katakan dalam Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Ayat ini menjelaskan bahwa setiap peristiwa dan setiap kejadian yang terjadi di dalam hidup orang yang mengasihi-Nya itu mengandung rencana Ilahi, sekalipun cara-Nya menanamkan semua itu melalui hal-hal yang tidak kita inginkan, bahkan Ia memakai hal-hal yang menyakitkan demi tujuan-Nya. Dan melalui semua hal itu, Tuhan menargetkan sebuah hasil yang baik di dalam manusia batiniah kita. Karena itu perjalanan rohani seorang murid Kristus merupakan perjalanan yang akan mengubahkan banyak hal dalam hidupnya yang disebabkan keterbukaan dan respon hatinya terhadap karya Allah yang bekerja.

 

Sebuah perjalanan rohani merupakan pengalaman pribadi dan bukan copy paste dari pengalaman orang lain. Secara khusus dalam perjalanan rohani dimana kita diijinkan untuk melewati lembah kekelaman,maka kekuatan akan terbentuk dalam diri kita melalui masa sukar. Dalam bukunya Pengakuan Seorang Kristen yang Sedih, Zig Ziglar menceritakan pengalaman perjalanan rohaninya:

Ketika harus menghadapi kematian putri sulungnya, bagaimana dia belum siap untuk mengalami kepedihan dan kesusahan yang menimpa dirinya dan keluarganya.  Selama berbulan-bulan bahkan beberapa tahun harus melewati masa kedukaan dan karena imannya kepada Tuhanlah yang membuatnya terus berkemenangan. Zig Ziglar mengatakan bahwa bila kita tidak bisa memahami jalan pikiran Tuhan, kita dapat percaya kepada hati-Nya. Kita tahu bahwa Tuhan itu Maha Bijaksana dan tidak mungkin keliru, Ia Maha Kasih, tidak mungkin membuat umat-Nya menderita kesusahan tanpa makna. Pendek kata, proses menderita kesedihan itu dianugerahkan kepada kita oleh Tuhan dan menggunakan kesedihan tersebut untuk menyembuhkan kita, untuk menempa kita dalam iman,  untuk meneguhkan hubungan kita dengan-Nya, untuk memperlihatkan belas kasih-Nya kepada kita, untuk mengajar kita dan untuk membimbing kita kepada kesempurnaan. Dibalik kesedihannya, Zig Ziglar semakin mengasihi istrinya dan anak-anaknya jauh lebih besar dari sebelumnya bahkan kepada anggota keluarga besarnya yang lain dan juga ada dorongan hati yang lebih kuat lagi untuk semakin efektif memberikan kesaksiannya tentang Yesus. (Bersambung…)

 

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *