Sabtu, 19 Maret 2022
SETIA SAMPAI AKHIR (6)
Ayat Bacaan Hari ini: Wahyu 2:8-11
Ayat Hafalan: “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: Wahyu 2:8
Smirna (di Turki) adalah sebuah kota yang terkenal sangat makmur dan indah. Di kota itu diberlakukan suatu aturan yang sangat keras, di mana rakyat diwajibkan untuk menyembah kaisar. Hal ini untuk membuktikan kesetiaan dan loyalitas rakyat kepada pemerintahan Romawi, sampai-sampai rakyat menyerukan kaisar sebagai tuhan. Ini menjadi suatu tantangan besar bagi para pengikut Kristus (jemaat Tuhan) di kota Smirna.
Sekalipun berada dalam tekanan, jemaat di Smirna ini tetap teguh mempertahankan imannya kepada Tuhan dan tak mau berkompromi dengan dosa, mereka menolak untuk menyembah Kaisar. Akhirnya mereka pun dianggap telah melanggar hukum, pembangkang, sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengalami penganiayaan. Jemaat Smirna rela mempertaruhkan nyawanya demi kebenaran dan berpendirian teguh untuk tidak menyembah kepada berhala atau kaisar. Mereka berkomitmen untuk tetap setia mengiring Kristus sampai akhir sekalipun ada harga yang harus dibayar. Dalam perjalanan kehidupan rohani, kita seringkali diperhadapkan pada tantangan yang tak beda jauh dengan jemaat Smirna ini. Tapi karena tak kuat dengan tekanan, intimidasi, aniaya, atau penderitaan, ada banyak orang Kristen yang menyerah di tengah jalan, memilih untuk melakukan kompromi, dan menyangkal imannya. Padahal Tuhan telah menyediakan upah yang besar bagi setiap orang percaya yang setia sampai akhir, yaitu mahkota kehidupan. Tuhan menginginkan kita setia, apa pun keadaannya, sampai garis akhir hidup kita. Kita bisa meneladani rasul Paulus yang berkomitmen, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Filipi 1:21).
Ada pun kata ‘Smirna’ adalah mur, semacam damar yang pahit, tetapi baunya sangat harum dan sering dipakai sebagai bahan untuk membuat minyak wangi. Inilah gambaran kehidupan orang percaya yang mampu bertahan sampai akhir, yang sekalipun harus diperhadapkan dengan hal-hal yang pahit (penderitaan), tapi hidup mereka berbau harum di hadapan Tuhan, hidup yang mempermuliakan nama Tuhan.
No responses yet