Selasa, 15 Maret 2022

SETIA SAMPAI AKHIR (2)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Wahyu 2:8-11

 

Ayat Hafalan: Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Wahyu 2:10b

 

Jemaat Smirna dalam Kitab Wahyu dianggap miskin oleh dunia tetapi dikatakan kaya oleh Tuhan Yesus. Ia berkata bahwa jikalau mereka setia sampai mati, maka Ia akan mengaruniakan mahkota kehidupan.

 

Di kota Smirna, sama seperti beberapa kota Yunani lain, sering diadakan pertandingan olahraga, dan para pemenang akan mendapat mahkota yang fana. Tetapi, kitab Wahyu memesankan, pemenang dalam Tuhan akan memperoleh mahkota yang tidak fana. Pengertian yang paling sederhana dan mudah diterima adalah bahwa mahkota kehidupan ini disediakan khusus untuk orang percaya yang “setia sampai mati.”

 

Tuhan menjanjikan keselamatan kekal bagi setiap orang yang percaya, tetapi mahkota ini dikhususkan kepada orang percaya yang setia sampai mati. Pemahaman ini dapat kita bandingkan dengan kehidupan Rasul Paulus di dalam pengajarannya bahwa dia mengilustrasikan kehidupan para murid Kristus di dunia ini sebagai pertandingan Iman. Bahwa ia menang dan memperoleh mahkota kebenaran (2 Timotius 4: 7-8).

 

Dalam Surat Yakobus 1:12, mahkota kehidupan itu juga dijanjikan. “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia,” demikian Yakobus menulis.

 

Baik Firman Allah maupun pengalaman manusia bersaksi bahwa ada orang percaya yang tidak “bertahan dalam pencobaan,” ataupun tetap setia mengasihi Allah. Mahkota kehidupan merupakan hadiah yang diperuntukkan bagi orang percaya yang bertahan, yang setia, yang melakukan pekerjaan Kristus sampai kesudahannya.

 

Jemaat Smirna, yang tetap setia dalam kesusahan, diberitahu bahwa mereka akan menderita penganiayaan. Kemakmuran di dunia ini tidak dijanjikan kepada mereka. Tetapi mereka diminta supaya bertahan dalam penderitaan. Tuhan Yesus menjanjikan mahkota kehidupan, asalkan mereka tetap setia walau dalam penganiayaan.

 

Kepada yang berhasil mempertahankan iman, ia dijamin oleh Tuhan Yesus: “Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.” (Wahyu 3:5).

 

Manusia bisa saja jatuh dalam suatu “krisis iman” seperti janda di Sarfat pernah mengalami krisis iman. Walaupun manusia bisa mengalami “krisis iman” tetapi ia tidak boleh terus-menerus terjerumus, dia harus bangkit mempertahankan imannya, dia harus menang menghadapi segala tekanan, dia harus setia sampai mati!

 

Sebagaimana teladan Rasul Paulus yang menyatakan teriakan kemenangan pada akhir hidupnya dalam 2 Timotius 4:7-8, Tetaplah setia! Karena Tuhan menyediakan mahkota kehidupan, mahkota kebenaran bagi setiap orang percaya yang bertahan, setia dan yang melakukan pekerjaan Kristus sampai akhir hidupnya.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *