Kamis, 10 Juni 2021
ROH MANUSIA (4)
Ayat Bacaan Hari ini: 1 Korintus 1:1-9
Ayat Hafalan: Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. 1 Korintus 1:1
Mendengar kata “membangun”, tentunya ada perubahan yang terjadi dari hasil pembangunan tersebut. Setiap hari selalu ada perubahan/perkembangan dari bangunan tersebut. Ketika terjadi kemandegan, artinya proses pembangunan juga berhenti. Hal ini berlaku pula dengan pembangunan manusia roh. Tanpa proses yang signifikan setiap hari, tidak akan didapati “bangunan” yang terus menjadi kuat. Tidak peduli umur kita, tua atau muda.
Mari kita perhatikan di dalam 1 Korintus 3. Banyak orang menyangka dirinya rohani tapi sebenarnya cara hidupnya masih duniawi. Paulus berkata dalam ayat 1-3, dia tidak dapat berkata-kata kepada jemaat Korintus dengan bahasa rohani karena cara hidup mereka masih duniawi. Garis bawahi kata “dewasa”. Ini persis dengan apa yang terjadi dengan Nikodemus (Yohanes 3:1-21), seorang pemimpin agama Yahudi, yang gagal menangkap maksud perkataan Yesus tentang kelahiran kembali. Perkara-perkara rohani tidak dapat ditangkap dengan cara-cara duniawi (logika pengetahuan dan perasaan).Ciri manusia duniawi yang selanjutnya di ayat yang ke-3, yaitu adanya iri hati dan perselisihan. Hal-hal tersebut merupakan cara-cara manusiawi. Sejak kecil kita diberitahu bahwa api adalah panas dan es adalah dingin. Ini merupakan kebiasaan yang “wajar” secara manusia. Tapi sebenarnya ide bahwa api itu panas bisa kita ubah menjadi tidak panas jika dilatih terus menerus. Demikian pula ketika kita menahan suatu rasa sakit akibat terbentur, suatu saat sakitnya akan berkurang. Artinya suatu sifat dasar bisa berubah dengan kita mengubah pola pikir kita. Ini yang dimaksud dengan pembaharuan budi.
Kita bisa mengendalikan diri kita, yaitu tubuh, perasaan, pikiran. Bisakah kita mengerti sampai di sini? Ayat 4, bukan golongan gereja kita yang lebih penting, tapi Tuhan yang memberi pertumbuhan. Baik prisbeterian, orthodoks, Methodist, Kharismatik, “Apolos” ataupun “Paulus”, itu bukanlah hal yang perlu diperdebatkan. Adanya iri hati dan perselisihan menunjukkan bahwa kita manusia duniawi yang BUKAN rohani. Dimana ada iri hati dan perselisihan, disitu ada perbuatan jahat. Yang terpenting bukan yang menanam atau menyiram, tetapi Yesus yang memberi pertumbuhan.Ayat 9, kita adalah ladang Allah, bangunan Allah. Ayat 10, Setiap orang harus memperhatikan bagaimana membangun di atasnya. Membangun Manusia Roh Jelas didapati dari uraian di atas, kita tidak bisa memakai cara-cara duniawi untuk membangun manusia rohani. Harus sesuai pula dengan sasaran. Kita terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Tubuh dibangun dengan makan makanan sehat dan bergizi. Jiwa dibangun dengan belajar, hiburan, rekreasi, dll. Bagaimana dengan cara membangun manusia roh?
Cara pertama dapat dilihat di Roma 10:17, IMAN timbul dari pendengaran, dan pendengaran akan Firman Kristus. Kita membaca Firman Tuhan sambil bersuara hingga terdengar di telinga kita. Iman itu akan timbul. Bacalah Firman setiap hari. Standar kita adalah 8 pasal per hari. Mintalah pertolongan Roh Kudus untuk mengerti Firman Tuhan bukan dengan pengertian kita maka Dia akan membawa kita pada pengalaman-pengalaman baru dalam Dia. Di level kerohanian tertentu, alasan yang kita buat sangat berdampak serius buat hidup kita. Iman inilah langkah pertama untuk langkah-langkah selanjutnya.
Cara berikutnya adalah berdoa dan berpuasa. Lihat teladan Daud di kitab Mazmur 5:1-4. Daud menunggu-nunggu Tuhan berbicara. Jangan terburu-buru dalam waktu kita bersama Tuhan. Kapan terakhir kali kita bersungguh-sungguh menantikan Tuhan? Jagalah terus agar kasih kita tidak menjadi dingin.Berpuasa juga merupakan langkah untuk membangun manusia roh. Musa berpuasa 40 hari 40 malam. Yesus juga berpuasa demikian. Ada berbagai macam puasa dalam Alkitab yang kita bisa juga lakukan. Dengan berpuasa, kita sedang melawan sifat dasar kita. Lapar dan haus, kita bisa melawan hal tersebut. (Bersambung…)
No responses yet