Selasa, 04 Mei 2021
REVIVAL OF HOLY SPIRIT: MENGENAL ROH KUDUS (2)
Ayat Bacaan Hari ini: 1 Korintus 3:1-23
Ayat Hafalan: Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 1 Korintus 3:16
Setelah mengerti siapa Roh Kudus dan mengapa Ia harus datang, maka marilah kita memperdalam pengertian kita akan peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Sesungguhnya, peran Roh Kudus sangat menentukan dalam kehidupan orang-orang percaya. Karena Allah melaksanakan kehendak-Nya dalam kehidupan orang-orang percaya melalui penguasaan atau pengaturan Roh Kudus atas kehidupan kita. Karena itu, untuk menjadi seorang Kristen yang berhasil, kita harus menaatkan diri kita pada pengaturan Roh Kudus, kita harus mengizinkan hubungan kita dengan Roh Kudus menjadi hubungan yang benar-benar vital, yang benar-benar nyata dalam kehidupan kita sehari-hari.
Adapun hubungan Allah Tritunggal dengan masing-masing orang percaya adalah sebagai berikut: Allah Bapa adalah Pencipta kita, Allah Putra membeli kita dengan membayar dengan darah-Nya sendiri, dan Allah Roh Kudus datang mendiami diri kita, (1 Korintus 3:16, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”) Jadi, Roh Kudus telah datang untuk membawa kenyataan kristiani yang terdapat dalam Alkitab ke dalam hati kita.
Kini mari kita memusatkan perhatian pada peranan utama Roh Kudus dalam diri orang-orang percaya, yaitu peranan-Nya sebagai “Meterai” dan “Penghibur”.
1. Sebagai “Meterai”
Roh Kudus adalah “Meterai” orang-orang percaya karena Ia adalah uang muka (down payment) atau jaminan dari keselamatan penuh kita (Efesus 1:13, 14, “di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya”). Kehadiran Roh Kudus atau Roh Allah dalam diri orang-orang percaya merupakan bukti nyata bahwa orang-orang percaya telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Adalah Roh Kudus yang bersaksi kepada roh kita, bahwa kita yang percaya pada Yesus Kristus adalah anak-anak Allah untuk selama-lamanya. Jadi, oleh kesaksian Roh Kudus kepada roh kita masing-masing, kita mengetahui bahwa kita telah diangkat sebagai anak-anak Allah (Roma 8:15, 16, “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ya Abba, ya Bapa! Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.”)
Jadi, kepastian bahwa kita adalah anak Allah Bapa, diperoleh dari kesaksian Roh Kudus dalam hati atau batin kita. Kehadiran Roh Kudus dalam diri kita masing-masing, membuktikan kebenaran pengakuan kita bahwa kita adalah orang-orang Kristen. Setiap orang percaya yang lahir baru dalam Kristus, didiami oleh Roh-Nya. Kehadiran Roh Kudus dalam diri kita masing-masing, membuktikan bahwa kita telah menjadi milik Kristus, karena seperti Roma 8:9 katakan, “Jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.” 1 Yohanes 3:24 menyatakan, “Demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.” Dan Yudas 19 mengatakan, “Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus”.
Pada kemudian hari, ketika Yesus Kristus datang kembali ke dunia, Roh Kudus yang mendiami orang-orang percaya akan menanggapi seruan Mempelai (Kristus) yang datang, akan menyembah-Nya, dan mempersembahkan orang-orang milik-Nya dalam keadaan sempurna tanpa cacat. Adalah sangat vital untuk mengetahui hal ini, untuk mengetahui bahwa diri kita yang percaya telah dimeteraikan, telah dijamin oleh Roh Kudus. Roh Kudus ada di dunia ini untuk menyiapkan saat ketika iman beralih kepada penglihatan mata, yaitu ketika orang-orang percaya bertemu muka dengan muka dengan Kristus, ketika akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya (1 Yohanes 3:2, “Sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”) (Bersambung…)
No responses yet