Kamis, 15 Juli 2021

REVIVAL IN JOY: HATI YANG GEMBIRA (4)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Yohanes 16:16-33

 

Ayat Hafalan: “…tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.” Yohanes 16:22

 

Pernahkah kita mengalami kesedihan selama seminggu? Pernahkah kita bersedih selama sebulan? Pernahkah kita bersedih selama setahun? Pernahkah kita bersedih selama 2-3 tahun? Kesedihan itu mungkin muncul karena kita kehilangan orang-orang yang kita sayangi, kehilangan hal-hal yang kita suka, atau karena patah hati. Kita semua mungkin pernah mengalami kedukaan. Namun kalau kesedihan atau kedukaan kita itu sampai menghancurkan diri kita sendiri dan membuat kita tidak lagi bisa berfungsi, maka itu bukanlah program Tuhan. Di dalam dunia ini kita bisa mengalami dukacita dan penganiayaan namun ketika Yesus melihat kita lagi, maka kita akan bergembira. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu (Yohanes 16:22). Inilah satu jaminan yang Tuhan berikan bagi kita. Ini berarti Tuhan mengizinkan kita bersedih ketika kita sedang mengalami ujian hidup dalam penderitaan. Tuhan bisa mengizinkan Setan mencobai kita sehingga kita bersedih dan menderita. Namun kita harus mengingat bahwa semua itu adalah latihan dari Tuhan atau ujian iman bagi kita. Taurat Tuhan menyejukkan dan menyenangkan hati kita. Kunci kedekatan kita dengan Tuhan adalah melaui Firman Tuhan. Ketika kita mendapatkan pencobaan atau ujian, kuncinya adalah kita harus dekat dengan Firman Tuhan. Kalau kita terus dekat dengan masalah dan kesedihan, maka semua itu akan semakin menempel pada kita dan di sana kebahagiaan kita akan hilang. Ini karena kita tidak mau melepaskan itu semua.

 

Terkadang kita bisa menderita karena kesalahan kita sendiri. Jika kita terlalu takut sampai tidak berani melepaskan barang apapun dari genggaman kita di dalam bis, maka tangan kita akan menjadi sangat pegal. Terkadang Tuhan mengizinkan kita mengalami masalah dan kesedihan namun kalau hati, emosi, dan pikiran kita terikat pada dan dikuasai oleh semua itu, maka kita akan menjadi orang yang stres. Ini karena kita terlalu menempel pada semua itu dan tidak berpikir bahwa Tuhan sanggup menyelesaikan semua itu. Tuhan sanggup memelihara hidup kita dan keluarga kita. Jika kita berpikir bahwa kita harus menyelesaikan semuanya dengan kekuatan kita sendiri, maka kita sudah salah berpikir. Kita adalah makhluk yang terbatas, namun Tuhan kita tidak terbatas. Pikiran, kekuatan, dan pengalaman kita itu terbatas, namun Allah itu sempurna dan sanggup bekerja melampaui seluruh kondisi kita. Di dalam hidup kita membutuhkan iman. Kita harus melakukan segala hal dalam iman, bukan ketakutan dan kekhawatiran. Kita bersyukur karena sukacita surgawi dari Tuhan tidak bisa direbut oleh siapapun juga di dunia ini. Kesedihan yang Tuhan izinkan di dalam hidup kita tidak bisa mengambil sukacita kita. Kita boleh menangis dalam kesedihan. Kita boleh berduka seperti Daud yang berduka ketika anak dalam kandungan Batsyeba meninggal, namun dukacita kita tidak boleh berlarut-larut (2 Samuel 12:15-23). Daud melihat semuanya dalam kacamata iman dan kedaulatan Tuhan sehingga setelah semua itu ia bangkit dan hidup dengan komitmen dan nilai pembaruan.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

October 2024
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031