Rabu, 13 April 2022
RENUNGAN SPESIAL: PENGORBANAN YESUS (3)
Ayat Bacaan Hari ini: 2 Korintus 5:11-21
Ayat Hafalan: Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. 2 Korintus 5:19
Kejatuhan manusia dalam dosa mengakibatkan kecenderungannya yang jahat dimata Allah. Allah adalah kudus dan suci, sehingga Dia menginginkan setiap umatnya pun harus hidup dengan penuh kekudusan. Saat musa memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dalam perjalanannya Allah menuntun umat-Nya, dan banyak dari mereka umat Israel yang mati karena hidup tidak kudus dengan melawan perintah Allah, setiap kali umat manusia berbuat dosa, ia harus disucikan dengan melakukan pengorbanan penghabus dosa dan penghapus salah dengan mengorbankan anak lembu atau domba yang tidak bercacat cela, dosa kita manusia ditanggung oleh domba atau lembu yang dipersembahkan, dan hal ini terjadi terus menerus sampai Kristus datang ke dunia.
Tanpa kematian domba atau lembu yang dipersembahkan, manusia akan tetap hidup dalam dosa dan Allah mengatakan kepada musa bahwa orang-orang tersebut harus dilenyapkan dari antara bangsanya (Imamat 18:29). Tanpa pengorbanan tidak akan ada pengampunan, dan tanpa pengampunan dari Allah, manusia pasti mati. Kematian Kristus Yesus sebagai Anak domba Allah adalah pengorbanan yang sempurna dan tanpa cacat celah, Yesus mengalami penderitaan, orang mengira Dia kena Tulah, dipukul, ditindas, tertikam, diremukkan oleh karena kejahatan kita (Yesaya 53:4-5). Besarnya kasih Allah kepada kita ditunjukkan melalui dua hal.
Pertama, melalui besarnya pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Kedua, besarnya ketidaklayakan kita dalam mendapatkan keselamatan. Kita layak mendapatkan hukuman Allah, bukan pengorbanan Allah. Allah berkorban bagi kita. Bukan karena kita melainkan karena menurut kekayaan kasih karunia-Nya (Ef 1:7). Allah menunjukkan kasih-Nya ketika kita masih berdosa, yaitu dengan bersedia menggantikan kita di kayu salib, kematian-Nya sekali untuk selamanya (1 Pet 3:18).
Keselamatan jiwa diberikan oleh Tuhan Yesus kepada setiap orang yang percaya dan mengandalkanNya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita sudah pindah dari dalam maut kedalam hidup, kita yang seharusnya dihukum di penyiksaan kekal, jadinya menerima kehidupan kekal. Akibat dosa, diri kita telah terpisah dengan Allah sehingga kita telah kehilangan kemuliaanNya. Melalui Yesus kita diperdamaikan dengan Allah sehingga hubungan kita dengan Allah kembali pulih dan Dia akan mendengar doa-doa kita. Kita punya koneksi dengan Bapa di Sorga. Yesus adalah imam besar yang membuka jalan kepada Allah. Pengampunan Dosa dan penyucian (Matius 26:28; 1 Yoh 1:7; Kisah 5:31; Kisah 10: 43; Ef 1:7; Roma 6:10). Sebab oleh Kristus dan di dalam Kristus kita semua beroleh pengampunan dosa dan penyucian dosa, sehingga kita beroleh persekutuan dengan Bapa. Karena upah dosa adalah maut sehingga manusia perlu mendapat pengampunan dosa untuk diselamatkan.
Saat kita mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan maka Roh Kudus akan memeteraikan kita dan kita akan menerima Roh Kudus, beroleh Keberanian masuk ke tempat kudus (Ibr 10:19). Saat Yesus belum mati di Kayu salib untuk dosa-dosa kita kita tidak mungkin masuk menghadap Bapa, dan tidak mungkin Allah yang Maha Kudus mau menemui kita, tetapi melalui Kristus kita dapat langsung berbicara kepada Bapa.
Maka sekarang berita pendamaian telah dipercayakan kepada kita supaya kita menjadi duta-duta kerajaan Allah bagi dunia ini (2 Kor 5:18-21). Kiranya kita diberi hati penuh belas kasihan dan kerelaan untuk membawa kabar baik Yesus kepada semua orang di dunia ini.
No responses yet