Minggu, 16 Mei 2021

RENUNGAN SPESIAL KENAIKAN TUHAN YESUS KE SURGA (4)

 

Ayat bacaan Hari ini: Yohanes 20:19-23

 

Ayat Halafan: Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Yohanes 20:21-22

 

Suatu kebodohan kalau orang Kristen merayakan hari kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, tanpa mengerti makna yang terkandung dalam peristiwa tersebut. Untuk itu perlu dipertanyakan makna apakah yang terkandung di dalamnya. Sebelum Kristus naik ke Surga, Ia sudah beberapa kali membicarakan hal tersebut, (Yoh 8:21); (Yoh 16:7). Kalau Tuhan Yesus sudah menyebutnya beberapa kali mengenai hal kenaikanNya ke Surga, tentu hal itu memiliki makna yang penting, baik bagi Tuhan Yesus maupun bagi orang percaya. Bagi Tuhan Yesus, kenaikanNya ke Surga adalah dipulihkan kembali keadaanNya. Ia kembali pada posisinya semula. Ia duduk disebelah kanan Allah dan ditinggikan menerima kemuliaan, (KPR 2:33); (1 Petrus 3:22); (Ibrani 8:1). Dengan demikian kenaikan Tuhan Yesus juga menunjukan bahwa Ia menerima kuasa pemerintahan. Jadi bila kita berada dipihak Tuhan sebagai sekutuNya, maka kenaikan Tuhan Yesus merupakan momentum yang sangat penting. Bagi orang percaya, kenaikan Tuhan Yesus memberi arti besar yaitu bahwa hubungan orang percaya dengan Tuhan semakin dalam.

 

Tuhan Yesus berkata bahwa lebih baik bagiNya, kalau Ia naik ke Surga, sebab kenaikanNya, Roh Kudus turun (Yoh 16:7). KenaikanNya ke Surga tidak membuat hubungan orang percaya dengan Tuhan semakin jauh, sebaliknya justru menjadi semakin dekat. Sebab dengan kedatangan Roh Kudus maka Ia tinggal di dalam kita. Ia dapat menjadi orang percaya sampai kesudahan zaman, (Matius 28:18-20). Roh Kudus juga mengajarkan segala kebenaran kepada orang percaya, (Yoh 16 : 7-8).

 

Roh kudus memberikan kuasa kepada orang percaya untuk menjadi saksi, (KPR 1:8); (Yoh 20:21). Dengan demikian maka orang percaya mendapat kesempatan untuk mengambil bagian dalam rencana penyelamatan dunia. Dengan kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, dunia dan manusia masuk ke dalam era baru, era terakhir dalam sejarah dunia yaitu era Roh Kudus. Dalam hal ini fokus kehidupan tidak lagi ditujujan kepada perkara-perkara fana dunia ini, tetapi kepada Persiapan menuju Kerajaan Allah yang akan datang, (KPR 1:6-8). Dalam (KPR 1:9-11), diatas mengenai malaikan yang berkata bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama ketika Ia naik ke Surga. Ia akan datang kembali kalau persiapan pemulihan KerajaanNya telah selesai. Pemulihan Kerajaan Israel ini merupakan tujuan perjalanan  orang percaya, sebab pada pemulihan Kerajaan Israel tersebut, orang percaya akan memerintah bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Dengan kenaikan Tuhan Yesus orang percaya dipanggil untuk bekerja keras, yaitu  bertumbuh dewasa  dan menjadi saksi melayani Tuhan, (KPR 1:6-8)

 

Setelah kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, murid-murid harus tetap tinggal di Yerusalem, menantikan apa yang disebut “Janji Bapa”. Mereka menantikan turunnya Roh Kudus. Ini adalah peristiwa besar dalam sejarah gereja, sebab sejak hari Pentakosta tersebut, gereja disyahkan sebagai utusan Tuhan ditengah-tengah dunia. Banyak orang salah memahami, dalam peristiwa turunnya lidah-lidah api yang mereka tebarkan adalah turunnya Roh Kudus. Sebenarnya Roh Kudus sudah dihembuskan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya sebelum hari Pentakosta tersebut, (Yohanes 20:22). Kalau dikatakan bahwa Roh Kudus baru Turun di hari Pentakosta, lalu apakah Roh yang dihembuskan oleh Tuhan Yesus sebelum peristiwa Pentakosta tersebut. Sebenarnya Roh Kudus telah diberikan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya sesuai dengan janjiNya. Tetapi Roh Kudus baru bekerja secara aktif ketika Ia naik ke sorga dan diresmikannya zaman gereja Tuhan di hari Pentakosta. Itulah sebabnya “Pentahbisan Gereja”, dilakukan Tuhan dengan tanda-tanda yang menarik perhatian banyak orang. Tanda-tanda yang menarik perhatian banyak orang. Tanda-tanda itu antara lain turunnya dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah. Lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Mereka penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh Kudus itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

October 2024
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031