Rabu, 17 Agustus 2022
RENUNGAN SPESIAL HUT KEMERDEKAAN RI
Ayat Bacaan Hari ini: Roma 6:15-23
Ayat Hafalan: Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Roma 6:17-18
Hari ini kita bangsa Indonesia memperingati kemerdekaan yang ke 77. Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 lampau yang teks proklamasinya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta dan dibacakan oleh Soekarno. Apa yang menjadi makna proklamasi ini buat bangsa Indonesia? Yakni terbebasnya bangsa Indonesia dari penjajahan Jepang kala itu setelah sebelumnya dijajah oleh Belanda selama ratusan tahun. Dan sekaligus pada keesokkan harinya tanggal 18 Agustus 1945 terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia yang berkonstitusi Undang Undang Dasar 45, berideologikan Pancasila dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, berbendera Merah Putih, dan berlagu kebangsaan Indonesia Raya diciptakan oleh WR. Supratman.
Adapun tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 45 adalah :
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2.untuk memajukan kesejahteraan umum
3.mencerdaskan kehidupan bangsa
4. melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Jemaat Imra, demikianlah pula Rasul Paulus menegaskan bahwa kita sebagai pengikut Kristus telah dipanggil untuk merdeka. Merdeka dari apa dan dari siapa? Merdeka dari segala tuntutan hukum Taurat dan perhambaan dosa, serta dari cengkraman Iblis. Siapa yang memerdekaan dan bagaimana caranya? Kristus yang memerdekakannya dengan Cara mati di atas kayu salib
” Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” (Galatia 3:1)
Lalu apa maksud dan tujuan setelah dimerdekakan? Agar menjadi hamba kebenaran dan hamba Allah dan beroleh pengudusan dan sebagai kesudahannya adalah hidup Yang kekal.
“Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran”. (Roma 6:18)
” Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal”. (Roma 6:22)
Lalu bagaimana sikap dan perilaku kita setelah dimerdekakan?
Rasul Paulus memperingatkan agar jangan menyalahgunakannya sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, sedangkan Rasul Petrus memperingatkan agar jangan menyalahgunakannya untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka yang hidup hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan kedagingan saja, sebaliknya hiduplah melayani oleh kasih dan Rasul Petrus menekankan untuk tidak menyelebungi kejahatan-kejahatan apalagi melakukannya.
Jadi, marilah kita sebagai warga negara Indonesia dan juga sebagai warga negara kerajaan sorga untuk melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan baik demi kesejahteraan bangsa dan negara, dan juga untuk keselamatan merdeka, serta demi Kerajaan Sorga. (1 Pet 2:13)
DIRGAHAYU INDONESIA KE 77
Kiranya Tuhan Yesus menolong dan memberkati kita semua dalam mengisi dan mencapai tujuan dan cita-cita kemerdekaan jasmani dan rohani…MERDEKA!!!
No responses yet