Selasa, 05 Januari 2021
RENUNGAN SPESIAL: AWAL TAHUN BARU 2021 (2)
Ayat Bacaan Hari ini: Pengkhotbah 1:1-11
Ayat Hafalan: Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Pengkhotbah 1:9
Setiap pergantian tahun, kita perlu selalu diingatkan akan perubahan zaman yang sangat dahsyat dan cepat karena era informasi yang berkembang sangat luar biasa. Dalam situasi seperti ini, sebetulnya banyak sekali anak Tuhan, gereja, dipengaruhi oleh pemikiran yang sebenarnya bukan pemikiran Kristen. Kita mengadopsi pemikiran-pemikiran yang datang dari dunia, kita mengadopsi berbagai statement yang sebetulnya statement dunia, dan hanya mencoba mencocok-cocokkannya dengan ayat-ayat Alkitab. Dan sedihnya, kita tidak menyadari hal itu, bahkan sebaliknya bangga dan menganggapnya sebagai pemikiran Kristen.
Memasuki tahun 2021, kita dituntut memiliki kesadaran sekaligus pertobatan supaya tidak terjebak dan berlama-lama di tempat yang salah seperti ini. Bagaimana kita membangun konsep yang utuh untuk memahami hal-hal yang perlu, itu menjadi penting. Ini tentu suatu pergumulan yang tidak sederhana. Karena itulah kita perlu belajar menemukan satu kesejatian prinsip hidup kristiani yang tepat. Bacalah Alkitab, dengarkan khotbah, observasi semuanya, perhatikan baik-baik dan kembali-lah kepada Alkitab sebagai tempat yang final.
Pengkhotbah 1: 9-11 mengatakan, Apa yang pernah ada, akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Pengkhotbah melihat, ketika manusia hidup jauh dari Tuhan, hidup hanya dalam perpu-taran lingkaran kesementaraan. Karena itulah, hanya bersama dengan Tuhan, hidup penuh dengan pengharapan, dan kita melakukan karya seperti yang Tuhan kehendaki.
Kalau kita membicarakan sesuatu yang disebut baru semisal karya baru, penemuan baru, tahun baru, dan sebagainya, hal itu sebetulnya tidak lebih dari simbol manusia di dalam kesementaraannya. Manusia yang dikurung oleh waktu sehingga merasa perubahan tahun 2020 ke 2021 disebut baru. Istilah baru hanya untuk menunjukkan bahwa kita punya sesuatu yang plus. Nah, karena itu, di dalam perputaran waktu sebenarnya tidak ada yang sejati. Segala sesuatu berjalan dan terus bergulir, tidak ada sesuatu yang baru. Jika Alkitab mengatakan tidak ada yang baru, itu sangat betul. Karena toh hidup kita hanya pengulangan.
Maka yang disebut baru itu sangat relatif. Dalam perputaran waktu, apa yang sekarang ada, dulu sudah ada, termasuk bumi dan isinya. Perputaran matahari, perputaran bumi, bulan bintang dan sebagainya, dari dulu sudah ada. Yang namanya pagi, siang, petang, malam, juga sudah ada dari dulu. Jadi, perputaran di dalam hidup tidak ada yang baru, karena semua dikurung di dalam suatu perjalanan waktu. Tetapi sekali lagi, karena kita hidup di dalam kesementaraan, dikurung dalam penanggalan, maka kita menyebut pergantian waktu itu baru, karena keterbatasan kita.
Dengan demikian, dalam kurungan-kurungan seperti itu, hal-hal yang kita sebut baru itu hanyalah suatu pemikiran yang sangat duniawi. Semangat dunialah yang kita tangkap. Padahal semangat kekristenan itu mesti melihat dengan hal yang berbeda. Jika kita berkutat hanya pada pengalaman baru, mobil baru, rumah baru, itu akan aneh dan lucu, karena seakan-akan itulah hidup bagi kita. Itu hanya aksesoris, bukan hidup. Jika kita beranggapan demikian, kita sudah terjebak pada perangkap yang salah.
(Bersambung…)
No responses yet