Kamis, 06 Januari 2022

RENUNGAN SPESIAL AWAL TAHUN 2022 (5)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Filipi 3:1-16

 

Ayat Hafalan: “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Filipi 3:7

 

Memasuki tahun baru 2022, sudah terpikirkah apa resolusi yang hendak anda capai di tahun baru ini? Mungkin anda berpikir, hampir setiap tahun baru anda membuat resolusi, namun tak satupun yang akhirnya benar-benar terpenuhi. Sering kita bersemangat membuat resolusi di awal tahun namun kemudian macet di pertengahan tahun bersamaan dengan menurunnya semangat dan menghilangnya suasana tahun baru. Berbicara mengenai resolusi di tahun baru, mayoritas kita sering membuat resolusi-resolusi jasmaniah, seperti misalnya: ingin bertubuh lebih langsing, hidup lebih sehat, hidup lebih produktif, lebih baik dalam mengatur keuangan, lebih sukses dalam karir, lebih banyak jalan-jalan ke tempat-tempat eksotis favorit, bisa ke luar negeri, mendapatkan kekasih idaman di tahun ini, mendapatkan promosi atau jabatan incaran dan lain lain. Namun bagaimana dengan resolusi yang terkait dengan kekekalan, pencapaian kerohanian? Pernahkah hal seperti ini terpikirkan untuk menjadi resolusi tahun baru anda? Atau mungkin anda bahkan menganggap, tidak penting bagi anda untuk menetapkan resolusi perubahan untuk diraih di tahun baru ini?

 

Tentunya kita tidak ingin bermegah dengan mengatakan bahwa kita telah cukup baik dan tidak memerlukan perbaikan-perbaikan. Meneladani apa yang dtuliskan oleh Rasul Paulus di dalam Filipi 3:7-8. Rasul Paulus menuliskan, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia melebihi semuanya.” Paulus tidak berbicara mengenai kebaikan-kebaikan yang ditemukan dalam dirinya atau yang ia lakukan – ia menyatakan bahwa pembenaran diri dengan menuruti hukum Taurat sebagai sesuatu yang tidak layak atau sampah. Tidak berharga! Dan sebagai resolusi ia katakan, “Aku ingin lebih mengenal Kristus dengan lebih baik.” Hal yang luar biasa dari Paulus adalah bahwa dia telah mengenal Kristus selama tiga puluh tahun, namun dia tetap memutuskan untuk mengenal Kristus lebih lagi. Paulus menyatakan sebuah resolusi: “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Filipi 3:10-11). Karena iman, Paulus pada dasarnya  mengatakan, “Saya ingin mengenal Kristus dan menjalani hidup dengan iman dalam pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Kristus.”

 

Berapa lamakah anda telah menjadi seorang percaya? Menganut agama Kristen dan pergi ke gereja setiap hari Minggu tidak menjamin bahwa kita adalah seorang percaya dan pengikut Kristus yang sejati. Seorang Kristen sejati berarti seorang yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, serta memiliki hubungan pribadi dengan Kristus. Dan sebagai seorang yang telah sungguh-sungguh percaya, sebagaimana janji Kristus bahwa Ia akan mengirimkan seorang Penolong bagi kita, Roh Kudus yaitu Roh Allah sendiri untuk tinggal berdiam di dalam diri setiap orang percaya dan memperbaharui orang percaya tersebut untuk menjadi makin lebih menyerupai Kristus hari lepas hari, hingga akhirnya mencapai kesempurnaan di Surga nanti.

 

Lalu bagaimana menerapkan resolusi Rasul Paulus tersebut sebagai resolusi kita di tahun baru ini ? Kita bisa mengenal Kristus dengan menghabiskan waktu dalam Firman-Nya, berbicara dengan Dia melalui doa, merenungkan Firman-Nya, dan meminta pertolongan-Nya untuk dapat mengerti Firman yang disampaikanNya. Jika kita ingin mengenal Tuhan lebih baik, hal yang harus kita lakukan adalah dengan berada dalam FirmanNya setiap hari! Bukan hanya sekedar membaca ayat-ayat dalam Kitab Suci,  tetapi  merenungkan ayat-ayat tersebut, menerapkan secara pribadi, dan menjadikan ayat-ayat Firman Tuhan tersebut sebagai bagian dari hidup kita. Resolusi ini seharusnya tidak hanya berlangsung selama bulan Januari dan Februari, atau mungkin dari musim hujan ke musim kemarau lalu kita menyerah. Ini adalah resolusi yang harus berlangsung sepanjang tahun, sampai hari ketika Allah memanggil kita dari dunia ini.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

March 2025
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31