Kamis, 20 Agustus 2020
RENUNGAN SPESIAL 75 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Ayat Bacaan Hari ini: 2 Korintus 5:11-21
Ayat Hafalan: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” 2 Korintus 5:17
( Sambungan…)
Barangsiapa di dalam Kristus dia adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17). Tuhan memberikan hati yang baru kepada orang yang percaya kepada Kristus. Tuhan memberikan keinginan yang baru yang menyadari bahwa Kristus lebih berharga daripada segala sesuatu. Bukan hanya dengan perkataan kita, tetapi juga nyata dalam perbuatan kita. Melalui perbuatan kita, orang lain bisa melihat bahwa Kristus adalah yang paling utama di dalam hidup kita. Orang-orang yang ada di dalam Kristus, yang sudah mengalami kematian bersama-sama dengan Kristus, yang memiliki hati yang baru yang Tuhan sudah berikan, akan menyatakan bahwa Kristus adalah segala-galanya dalam hidup mereka. Di situlah kita mengalami kebebasan yang sejati.
Apa artinya benar-benar merdeka? Paling sedikit ada empat aspek kebebasan, yang kalau kita memiliki ke empat aspek ini, kita benar-benar merdeka:
- Kita harus memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu yang benar. Kalau kita tidak memiliki keinginan maka kita tidak betul-betul merdeka. Kita bisa melakukan sesuatu dengan kehendak kita sendiri, tetapi kalau kita memaksa diri kita maka sesungguhnya kita tidak betul-betul merdeka. Mungkin untuk waktu yang sementara itu bisa dilakukan, tetapi untuk jangka waktu yang panjang, kita tidak mungkin melakukan itu berdasarkan paksaan dari dalam atau luar diri kita. True freedom harus muncur dari hati kita yang paling dalam.
- Kita harus memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu. Meski kita memiliki keinginan untuk melakukannya, namun kalau kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya, maka kita tidak bebas untuk melakukannya.
- Kita harus memiliki kesempatan untuk melakukan itu. Meski kita ingin, dan memiliki kemampuan, namun kalau tidak ada kesempatan, maka kita tidak sungguh-sungguh merdeka.
- Kita mengalami kesukaan yang selama-lamanya. Meskipun kita memiliki keinginan, kemampuan dan kesempatan melakukan itu, tetapi kalau akhirnya hal itu menghancurkan kita, maka kita sesungguhnya tidak betul-betul merdeka.
Kita hanya akan benar-benar bebas kalau Anak Allah membebaskan kita. Setiap kita yang beriman di dalam Kristus, dipersatukan dengan Dia. Ketika Dia mati maka manusia lama kita juga mati bersama-sama dengan Kristus. Manusia lama yang diperbudak oleh dosa, sudah mati bersama-sama dengan Kristus. Kalau kematian tidak bisa menguasai Kristus, Dia bangkit dari mati, maka kitapun yang sudah dipersatukan dengan kematian Kristus, kita juga akan dibangkitkan dari kematian kita. Kita juga diberi hidup yang baru di dalam kehidupan Kristus. Hidup yang tidak lagi diperbudak oleh dosa. Hidup yang tidak lagi mencari harga diri sebagai hal yang ultimate di dalam hidupnya. Hidup yang tidak lagi mencari rasa aman, atau seks di dalam hidupnya. Bahwa harga diri, rasa aman dll, itu seluruhnya sudah diberikan di dalam Kristus. Sehingga kita dapat betul-betul merdeka di dalam Kristus. Kita boleh merdeka untuk memuliakan Dia di dalam hidup kita. Kita juga boleh dengan bebas mengasihi orang lain karena Kristus sudah mengasihi kita terlebih dahulu. (Bersambung…)
No responses yet