Senin, 17 Agustus 2020
RENUNGAN SPESIAL 75 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Ayat Bacaan Hari ini: Galatia 5:1-15
Ayat Hafalan: “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” Galatia 5:13
Hari ini kita bangsa Indonesia memperingati kemerdekaan negara kita yang ke 75. Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 lampau, yang teks proklamasinya ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta dan dibacakan oleh Soekarno. Hal ini sangat penting pada waktu itu, karena menandakan terbebasnya bangsa Indonesia dari penjajahan Jepang kala itu setelah sebelumnya dijajah oleh Belanda selama ratusan tahun. Dan sekaligus pada keesokkan harinya tanggal 18 Agustus 1945 terbentuklah negara kesatuan Republik Indonesia yang berkonstitusi Undang Undang Dasar 1945, berideologikan Pancasila dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika, berbendera Merah Putih, dan memiliki lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diciptakan oleh WR.Supratman.
Adapun tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 45 adalah :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Jemaat Imamat Rajani yang terkasih, demikianlah pula Rasul Paulus menegaskan bahwa kita sebagai pengikut Kristus telah dipanggil untuk MERDEKA. Merdeka dari apa dan dari siapa?
Merdeka dari segala tuntutan hukum Taurat dan perhambaan dosa, serta dari cengkraman Iblis.Siapa yang memerdekaan kita dan bagaimana caranya? Kristus yang memerdekakannya dengan cara mati di atas kayu salib (Galatia 3:13)
Lalu apa maksud dan tujuan setelah dimerdekakan? Agar menjadi hamba kebenaran dan hamba Allah Dan beroleh pengudusan dan sebagai kesudahannya adalah hidup yang kekal (Roma 6:18, 22). Sekarang, bagaimana sikap dan perilaku kita setelah dimerdekakan?
Rasul Paulus memperingatkan agar jangan menyalahgunakannya sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, sedangkan Rasul Petrus memperingatkan agar jangan menyalah-gunakannya untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka yang hidup hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan kedagingan saja. Sebaliknya hiduplah melayani oleh kasih dan Rasul Petrus menekankan untuk tidak menyelubungi kejahatan-kejahatan apalagi melakukannya.
Karena itu, marilah kita sebagai warga negara Indonesia dan juga sebagai warga negara sorga untuk melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan baik demi kesejahteraan bangsa dan negara, serta demi Kerajaan Sorga. (1 Petrus 2:13)
DIRGAHAYU INDONESIA KE 75
Kiranya Damai Sejahtera dari Tuhan Yesus senantiasa tercurah bagi Indonesia…
INDONESIA BAGI KEMULIAAN TUHAN
No responses yet