Sabtu, 11 September 2021

PRIBADI YANG RENDAH HATI (6)

 

Ayat Bacaan Hari ini: 18:1-24

 

Ayat Hafalan: Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. Amsal 18:12

 

Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, banyak orang yang berlomba-lomba mendapatkan vaksin. Ribuan kuota vaksin habis hanya dalam waktu beberapa menit saja. Dari berbagai kalangan berjuang untuk bisa mendapatkannya.

 

Alkisah ada seorang yang Pak Karto. Dia adalah seorang tuan tanah di desanya. Ia adalah orang terkaya di daerah sana. Hampir semua sawah di sekitar tempat tinggalnya, adalah miliknya. Saat pandemi ini banyak pekerja Pak Karto yang sakit, bahkan lebih dari separuh jumlahnya. Pak Lurah dan pihak Puskesmas sudah memberikan penyuluhan kepada para pekerja Pak Karto yang masih sehat. Mereka diminta untuk segera melakukan vaksinasi.

 

Setelah semuanya sudah menerima vaksin, tiba giliran Pak Karto. Tetapi Pak Karto malah marah dan tidak mau di vaksin karena merasa sehat. Ia makan makanan yang bergizi dan minum jamu secara rutin. Pak Karto bahkan sesumbar bahwa virus itu tidak akan mampu menyerang dirinya. Saat itulah Pak Karto melihat salah seorang pekerjanya sedang video call dengan kerabatnya yang terbaring di Rumah Sakit karena covid 19. Dalam kondisi sesak nafas, pria itu berusaha untuk bicara kepada pekerjanya. Pak Karto tertegun melihatnya. Ia mulai merasa gelisah dan akhirnya bersedia untuk di vaksin. Kesombongan Pak Karto hampir saja menghilangkan kesempatannya untuk bisa terhindar dari penyakit. Namun setelah ia mau belajar merendahkan hatinya, maka kesempatan itu datang kembali kepadanya.

 

Tanpa sadar, kitapun mungkin memiliki kesombongan dan kepongahan hati. Kita merasa sudah paling benar, lebih pintar dan hebat, sehingga kita menolak nasehat firman Tuhan.Bahkan jika dirasa menyinggung dan tidak sesuai dengan pendapat kita, kita bisa marah-marah dan bersikap menentang.

 

Selama kepongahan seperti ini masih ada dalam hidup kita, maka sukar bagi kita untuk menerima anugerah yang Tuhan sediakan. Hanya ketika kita belajar untuk menyingkirkan kepongahan dan mengenakan kerendahan hati, maka pintu Anugerah Tuhan yang Ajaib itu akan dibukakan dalam hidup kita.

 

SINGKIRKAN KEPONGAHAN dan KENAKAN KERENDAHAN HATI, maka pintu anugerah Tuhan akan terbuka bagi kita.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *