Selasa, 23 November 2021
PRIBADI YANG MURAH HATI (2)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 5:1-12
Ayat Hafalan: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” Matius 5:7
Kemurahan hati dan belas kasihan itu memang memerlukan latihan, atau bahkan harus diperjuangkan. Senada dengan ajaran Rasul Paulus, Tuhan Yesus dalam Injil Lukas 6:36-38 mengingatkan kita, bahwa kekayaan adalah berkat yang juga harus dibagikan kepada sesama yang membutuhkan. Jika ini tidak dilakukan, maka kita akan menuai akibatnya di kehidupan yang akan datang. Kisah Firman Tuhan hari ini mengajak kita menilik ke dalam hati kita, sejauh mana kita peka terhadap sesama di sekitar kita, dan bagaimanakah sikap kita kepada mereka.
Orang yang dipercayakan banyak, kepadanya juga lebih banyak dituntut (Luk 12:48), sebab sesungguhnya segala kekayaan dan berkat yang ada pada kita adalah pemberian Tuhan. Akan lebih bijaksana, jika kita menganggap bahwa segala yang ada pada kita bukanlah milik kita, tetapi milik Tuhan yang dipercayakan-Nya kepada kita. Dengan demikian, kita dapat dengan lebih bijaksana menggunakannya, dengan memperhatikan kebutuhan orang-orang lain juga, sebab Tuhan yang memberikan berkat kepada kita menghendakinya demikian.
Ada seorang yang bernama Gregorius Agung (540-604). Ia adalah seorang terhormat yang dikenal sebagai contoh yang hidup dalam hal ini. Ia berasal dari keluarga kaya raya dan ia sendiri pernah menjadi hakim tertinggi di Roma. Namun setelah ayahnya wafat, ia menjual harta miliknya dan membagi-bagikan hasilnya untuk kaum miskin. Sebagian lagi dipergunakan untuk membangun tujuh rumah ibadah dan ia sendiri menjadi memutuskan untuk melayani Tuhan sepenuh waktu. Namun beberapa tahun kemudian ia diangkat untuk memegang jabatan “Paus” bagi saudara-saudara kita umat Katholik. Ia adalah Paus pertama yang menggunakan istilah “Pelayan dari para pelayan Tuhan” bagi sebutan Paus. Paus Gregorius menulis, “Aku memegang jabatan sebagai pengelola harta milik kaum miskin…” Ia menjadi teladan kemurahan hati dan kepedulian kepada kaum papa. Injil mengajak kita menghindari sikap egois dan hidup bermewah-mewah, tanpa memperhatikan dan bermurah hati kepada sesama yang hidup susah.
Kemurahan hati, menjadi panggilan bagi setiap umat Kristen, sebab Allah terlebih dahulu bermurah hati kepada kita, dengan mengutus Yesus Kristus Putra-Nya untuk menyelamatkan kita. Lagipula, bukankah Tuhan Yesus bersabda, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (Matius 5:7)
Kemurahan hati akan menuntun anda menuju jalan kehidupan yang baru, membawa anda naik ke tingkat kehidupann yang lebih tinggi, sebab pada prinsipnya sebagaimana Tuhan Yesus katakan bahwa orang yang murah hati itu akan terus diberi sampai ia berkelimpahan (Matius 25:29).
Semoga hari demi hari berkat Tuhan membantu kita untuk lebih bermurah hati kepada sesama, sehingga kelak kita pun dapat menerima kemurahan Tuhan, dan memperoleh kehidupan yang kekal.
No responses yet