Rabu, 20 Oktober 2021
PENGAMPUNAN YANG MENYEMBUHKAN (3)
Ayat Bacaan Hari ini: Efesus 4:17-32
Ayat Hafalan: Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32
(Sambungan…)
Aspek lainnya yang dibutuhkan dalam mendapatkan kesembuhan bila dikaitkan dengan relasi terhadap orang lain, yaitu:
Pertama, senantiasa memberi pengampunan atas kesalahan dan dosa orang lain. Seperti kita ketahui bahwa panggilan kristiani adalah menguduskan. Dengan pengampunan yang kita diberikan, kita menguduskan orang tersebut, kita memberikan kebabasan dan kelegaan terhadapnya. Dengan demikian orang yang kita “kuduskan” tersebut diharapkan dapat berefleksi dan mengoreksi diri. Kita memberi contoh untuk saling mengampuni seperti Allah sendiri yang senantiasa memberikan kasih pengampunan kepada kita semua.
Kedua, memberi harapan dan sukacita bagi orang lain. Seseorang yang diampuni kesalahan dan dosanya, ia akan mengalami “pembebasan”, kelegaan, keterlepasan, dan kebahagiaan serta pengharapan kekal. Pengampunan yang kita berikan membuka harapan seseorang akan jaminan keselamatan, jaminan akan kesembuhan itu sendiri, yang berujung pada kebahagiaan.
Ketiga, membuka hati dan diri pada Rahmat Allah. Mengikuti kehendak Allah merupakan salah satu cara untuk memahami dan mengalami Cinta Allah, secara khusus dalam hal memperoleh kesembuhan. Keterbukaan diri akan Kasih Allah berarti membiarkan Allah meraja atas hidup kita, membiarkan Dia berkarya dan menyempurnakan kita.
Demikianlah beberapa hal yang dapat kita lihat bersama dari sebuah sikap pengampunan. Dengan pengampunan, kita membuka jalan bagi Allah masuk dan berkarya dalam setiap diri kita. Kasih pengampunan Allah tidak terhingga dan berlimpah atas kita. Dan dengan KasihNya inilah Ia memberikan kita suatu kesembuhan. Kesembuhan itu sendiri adalah tanda Cinta Allah bagi kita, di mana Allah pertama-tama memberikan pengampunan atas dosa-dosa kita. Dengan demikian kesembuhan akan terwujud.
Allah sungguh mencintai kita umatNya. Ia membebaskan kita dari belenggu sakit dan dosa. Ia mengampuni segala kesalahan dan dosa agar kita mengalami “kesembuhan” baik jasmani maupun rohani. Dengan demikian dapatlah kita imani dan hidupi semangat untuk saling mengampuni. Secara manusiawi tidaklah mudah bagi kita untuk melakukan hal tersebut. Ke-egoan kita terkadang mendominasi dan mempengaruhi kita. Namun harus diingat, Allah sudah sejak awal memberikan pengampunan bagi kita, maka senantiasalah kita untuk mengikutiNya juga. KasihNya besar dan tak terkira, memberikan kebahagiaan bagi kita semua. Sama seperti Allah yang adalah Mahakasih, demikian pula kita harus memberi kasih pengampunan kepada orang lain. Pengampunan yang datang dari hati yang tulus, akan membawa kesembuhan dan sukacita.
Pengampunan berarti menghilangkan kepahitan dan kebencian. Pengampunan berarti memilih untuk melepaskan kedengkian, menempatkan orang lain ke tangan Tuhan, dan bersedia berdoa untuk musuhmu.
No responses yet