Rabu, 15 Desember 2021
PEMBERIAN TUHAN YANG ISTIMEWA (3)
Ayat Bacaan Hari ini: Yakobus 1:1-18
Ayat Hafalan: Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Yakobus 1:17
Pada suatu ketika, ada seorang pemuda bernama Mario yang ingin membelikan hadiah ulang tahun bagi kekasihnya, Chloe. Mario mengetahui bahwa Julia sangat menyukai tas berwarna merah; jadi Mario memulai pencariannya dengan pergi ke mal. Dia masuk dari toko ke toko, membandingkan setiap tas berwarna merah yang ada. Singkat cerita, setelah tiga jam Mario menghabiskan waktunya di mal, dia menemukan tiga tas berwarna merah yang menurutnya cocok bagi Chloe. Jadi dia mengambil foto dari ketiga tas berwarna merah tersebut dan mengirimkannya kepada teman-teman perempuannya untuk menanyakan pendapat mereka.
Keesokan harinya, setelah mendapatkan masukan dari teman-temannya, Mario kembali ke mal untuk membeli tas berwarna merah yang mendapatkan suara terbanyak dari teman-temannya. Namun, ternyata Mario terlambat—tas yang dia mau belikan untuk Chloe sudah habis. Karena Mario ingin memberikan Chloe hadiah yang terbaik, dia menolak untuk menyerah. Dia pergi ke mal-mal di kota lain untuk mencari tas berwarna merah yang dia ingin berikan kepada Chloe. Setelah seharian berkeliling, akhirnya Mario pun menemukan tas berwarna merah yang dia cari-cari. Harga tas tersebut sangatlah mahal, sehingga isi tabungan Mario langsung terkuras habis untuk membeli tas tersebut. Namun Mario merelakan semua uang tabungannya demi membuat Chloe bahagia. Akhirnya, pada hari ulang tahun Chloe, Mario mengadakan sebuah surprise di malam hari, dan memberikan hadiah tas berwarna merah yang dia sudah siapkan untuk Chloe.
Mungkin kita sudah sering mendengar kisah seperti ini digunakan untuk mengumpamakan bagaimana kita seharusnya memberikan yang terbaik kepada Tuhan jika kita memang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan; namun, hari ini kisah di atas untuk menceritakan sesuatu yang berbeda. Bukan tentang kita yang memberi yang terbaik bagi Tuhan, melainkan tentang Tuhan yang memberi yang terbaik bagi kita. Tuhan adalah Mario-nya, dan kita lah Chloe-nya.
“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Yakobus 1:17).
Ini lah kebenaran-Nya, Tuhan selalu memberikan hal-hal baik untuk kita. Mulai dari makanan yang kita makan, hingga pencernaan yang mengolah makanan kita. Mulai dari oksigen yang kita hirup, hingga paru-paru yang mengolah oksigen tersebut. Mulai dari keindahan alam yang kita lihat, hingga mata kita yang mampu melihat keindahan alam tersebut. Tuhan tidak pernah berhenti memberkati kita setiap hari, bahkan ketika kita lupa untuk mengucap syukur. Lebih dari itu, ada sebuah pemberian terbaik yang Tuhan telah berikan kepada kita yang sebenarnya melebihi segala pemberian yang lain, yaitu pemberian bernama Yesus Kristus.“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16).
Beberapa dari kita mungkin ada yang pernah menanyakan, “Mengapa kita harus memberikan yang terbaik untuk Tuhan?” Dan jawaban dari pertanyaan itu adalah: “Karena Tuhan telah terlebih dahulu memberikan yang terbaik kepada kita melalui kematian Anak-Nya.”
Yesus Kristus adalah pemberian terbesar dari Tuhan yang sebenarnya satu pun dari kita tidak layak dapatkan. Dan Alkitab mengatakan bahwa satu-satunya alasan Dia memberikan Yesus untuk kita adalah karena Dia begitu mengasihi kita. Maka itu teman-teman, janganlah kita melupakan kebaikan. Tetapi marilah kita terus mengucap syukur kepada-Nya dan terus memberikan yang terbaik kepada-Nya sebagai tanda terima kasih kita kepada-Nya.
“Every gift reveals God’s love . . . but no gift reveals His love more than the gifts of the cross. They came, not wrapped in paper, but in passion. Not placed around a tree, but a cross. And not covered with ribbons, but sprinkled with blood.”—Max Lucado
No responses yet