Sabtu, 20 Pebruari 2021
NEW SEASON: RESPON YANG BENAR (6)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 18:21-35
Ayat Hafalan: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Matius 18:22
(Sambungan…)
Meskipun kunjungan tatap muka tidak memungkinkan, ada banyak cara dimana kita bisa memberi dukungan mental dan emosional bagi mereka yang memerlukannya – terutama apabila kita mau berbuat dengan cara yang lebih kreatif.
5. Kita sebaiknya bermurah hati kepada mereka yang merasa panik
Di atas saya menyebutkan bahwa beberapa orang akan mengatakan hal-hal bodoh dan yang egoistik – dan, secara jujur, orang semacam itu patut mendapat poinnya sendiri.
Jadi sangat memerlukan kesabaran untuk tahu bagaimana cara berinteraksi dengan orang-orang yang panik seperti mereka.
Hal itu memerlukan nilai rohani yang hampir seperti kasih karunia.
Kasih karunia merupakan pemberian. Keselamatan – pintu masuk kita ke dalam Kerajaan Allah dan pelunasan harga yang mahal yang dilakukan Allah bagi kita atas dosa-dosa kita – diberikan kepada kita melalui “kasih karunia Allah” (Titus 2:11). Kita tidak dapat mencarinya melalui pekerjaan kita, dan kita tidak pantas menerimanya. Itu dapat diakses oleh kita hanya oleh karena Allah rela memberikannya kepada kita.
Petrus bertanya kepada Yesus berapa kali dia harus memaafkan seseorang yang berdosa terhadap dia. “Sampai tujuh kali?” (Matius 18:21).
“Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” (ayat 22). Kemudian Dia melanjutkan dengan sebuah perumpamaan yang intinya seperti ini: Ampunilah seperti Allah mengampunimu. Bahkan ketika orang yang bersalah tidak meminta maaf kepada kita, orang Kristen harus memiliki mind-set [pola pikir] yang memaafkan. Ini adalah satu bagian kecil cara kita untuk mendapat karakter seperti yang dimiliki Allah – dalam kata lain, godliness [kesalehan].
Banyak orang di sana sini yang ketakutan. Banyak di antara mereka yang belum tahu rencana penyelamatan Allah – mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, dan mereka tidak tahu apa yang harus terjadi sekarang dan dikemudian hari. Pandemi virus corona adalah pengalaman yang tidak menyenangkan dan membuat mereka ketakutan.
Masalahnya ialah bahwa orang yang ketakutan bisa melakukan hal-hal yang menakutkan – mementingkan diri sendiri, tidak terprediksi, bertindak bodoh, serampangan, menyakitkan, dan melakukan hal-hal yang berbahaya.
Apa yang akan anda lakukan apabila anda mengetahui diri anda dipengaruhi oleh ketakutan dan kepanikan orang lain? (Bersambung…)
No responses yet