Kamis, 18 Pebruari 2021
NEW SEASON: RESPON YANG BENAR (4)
Ayat Bacaan Hari ini: Yakobus 1:1-8
Ayat Hafalan: Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Yakobus 1:4
(Sambungan…)
Sebenarnya mereka bisa melakukan banyak hal lain lagi seperti mengeluh & khawatir atau tertegun dan merenung diam atau tidur. Tetapi, mereka menawarkan doa dan nyanyian rohani kepada Allah, dan teman sepenjara mereka mendengarkan mereka.
Bagi banyak orang, karantina itu terasa seperti di penjara. Melalui media sosial, anda dapat “berkhotbah” secara langsung kepada teman-teman anda yang terisolasi (paling tidak hingga mereka “berhenti” mendengar anda), akan tetapi hal itu tidak membawa sesuatu yang lebih baik. Jadi daripada melakukan hal seperti itu, lebih baik anda melakukan apa yang dilakukan Paulus dan Silas: bernyanyi dan berdoa.
Tetapi itu bukan berarti kita hanya melihat dari sisi yang menyenangkan saja atau menganggap situasi virus ini sepele. Virus corona itu nyata dan, setidaknya bagi beberapa orang yang menganggap itu sebagai hukuman mati.
Juga bukan berarti menyebar video anda sedang berdoa dan bernyanyi. Tetapi pada situasi yang penuh dengan berita kepanikan pandemi virus seperti ini, anda dapat memilih yang terbaik. Anda dapat memposting hal-hal yang positif yang memberi semangat dan yang menghibur – dan teman-teman sepenjaraan anda mungkin akan berhenti dan mendengarkan anda.
(Catatan: kita tidak sedang berbicara yang bersifat mengingatkan secara agresif dan yang negatif bahwa dunia ini telah berakhir atau kita tidak mencaci orang lain karena khawatir, tetapi memposting firman Tuhan yang mendorong semangat, hal-hal yang fun yang anda sedang lakukan dengan keluarga anda, hal-hal yang berfaedah yang anda telah baca, proyek yang sedang anda kerjakan, pelajaran yang sedang anda pelajari – hal-hal semacam itu.)
Jadilah suara bernyanyi [menghibur], bukan suara teriak.
3. Kita sebaiknya berlatih bersabar menghadapi sebuah kehidupan normal yang baru
Keadaan dunia sekarang ini berbeda dari keadaan sebulan yang lalu – dan terlihat jelas bahwa ini akan tetap berbeda selama beberapa waktu ke depan. Berbeda berarti berubah, dan berubah berarti stres.
Hidup di tengah-tengah sebuah pandemi global sudah barang tentu kita akan menghadapi stres – meskipun ini bentuk stres yang disebabkan ketidaknyamanan.
Kesabaran datang dari kesadaran bahwa segala sesuatunya berada di tangan Allah dan bahwa Dia memperhatikan dan memperdulikan kita dalam segala situasi. Anda akan memperoleh banyak kesempatan untuk berlatih sabar pada hari-hari dan dalam minggu-minggu yang akan datang. Kita tidak akan bisa berharap situasi ini akan berjalan sesuai keinginan kita – setidaknya untuk beberapa lama. Orang-orang akan berkata dan melakukan hal-hal bodoh dan yang egoistik. Peraturan-peraturan dan larangan-larangan baru akan membuat hidup kita sedikit tidak nyaman dan sedikit lebih keras untuk kita jalani. (Bersambung…)
No responses yet