Selasa, 09 Pebruari 2021
NEW SEASON: BERADAPTASI (2)
Ayat Bacaan Hari ini: Yakobus 2:14-26
Ayat Hafalan: Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Yakobus 2:17
(Sambungan…)
2. A – Aksi Ala Kebiasaan Baru
Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” Yakobus 2:18
Selain berdoa, kita juga harus gigih berusaha, dan keduanya perlu dilakukan secara konsisten. Jalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dengan rela hati dan kesadaran bahwa Anda melakukannya demi kebaikan diri sendiri serta orang-orang yang Anda kasihi. Wujudkan rencana atau ide Anda dengan gaya kebiasaan baru yang sudah Anda susun dan doakan. Jika Anda harus bekerja di rumah sembari menjaga bayi atau menemani anak belajar, berdiskusilah dengan pasangan dan keluarga tentang pengaturan jadwal. Jalani kesibukan gaya baru sembari saling mengingatkan dan menguatkan saudara-saudari seiman Anda. Dengan demikian, Anda punya teman berbagi dan tidak merasa sendirian menjalani semua ini. Jangan segan atau malu beralih profesi jika diperlukan di masa transisi. Anda mungkin harus melakukan upskilling (meningkatkan keahlian kerja) dan reskilling (memulai jalur karier baru). Mungkin penghasilan yang menurun atau mendadak tidak ada “memaksa” Anda menambah penghasilan, seperti berdagang produk kesehatan, mengubah lini bisnis, membuat konten online, dan lain-lain. Apa pun itu, kerjakan dengan kemurnian hati dan motivasi yang benar. Saat merealisasikan rencana, selalu ada kemungkinan munculnya kendala, baik secara eksternal maupun internal. Namun, Tuhan menghendaki dari kita bukan iman yang cepat menyerah atau pasrah. Bukan keyakinan yang tanpa aksi, atau hanya menunggu ditolong. Tuhan ingin kita punya iman yang disertai perbuatan, yang berarti kita melakukan perjuangan untuk mendukung iman tersebut.
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. – Yakobus 2:17
3. MAI – Mengandalkan Tuhan dengan Iman
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. – Amsal 3:5
Kendati kita sudah berencana dan berdoa, hal-hal yang di luar kendali manusia bisa saja terjadi, terutama dalam masa transisi yang serba tak menentu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berserah sepenuhnya kepada Tuhan, terutama dalam segala sesuatu yang tidak dapat kita prediksi. Apakah Anda sering lebih mengandalkan cara sendiri, tidak peduli pada hal-hal selain kepentingan dan kenyamanan Anda? Jika ya, berarti Anda hanya berfokus pada diri sendiri dan bergantung pada sudut pandang manusia, bukan berserah kepada Tuhan. Berserah tidak sama dengan pasrah. Pasrah artinya kehilangan pengharapan. Respon orang yang pasrah adalah mudah menyerah, tidak berbuat apa-apa, berpikiran negatif, dan pesimis. Berserah artinya Anda menaruh pengharapan di dalam Tuhan, taat mengikuti kehendak-Nya, serta percaya pada rencana dan pimpinan-Nya. Respon orang sedang berserah adalah berpikiran positif, optimis, dan tetap mempunyai semangat hidup yang tinggi.
Tuhan mengajak kita untuk menumbuhkan iman yang bukan sekadar “percaya saja,” melainkan iman yang disertai kemauan untuk bekerja dan berdamai dengan keadaan. Semoga ketiga tips di atas memberikan Anda semangat ber-DAMAI dengan kebiasaan baru. Jalani hidup dengan bijaksana agar nama Tuhan semakin dimuliakan!
No responses yet