Jumat, 19 November 2021
MURAH HATI SEPERTI BAPA DI SURGA (5)
Ayat Bacaan Hari ini: Mazmur 24:1-10
Ayat Hafalan: Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Mazmur 24:1
Di dalam Lukas 6:36, Tuhan Yesus berpesan “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Kata hendaklah, bukanlah sebuah permintaan, harapan atau sebuah pilihan untuk ya atau tidak, tetapi sebuah perintah buat kita. Tuhan Yesus memerintahkan kita dengan jelas supaya kita memiliki sifat murah hati. Anda mungkin pernah mendengar peribahasa demikian ”buah jatuh, tidak jauh dari pohonnya”, apa maksudnya? Maksudnya bahwa sifat dan kebiasaan seorang anak pasti tidak jauh beda dari orang tuanya. Kita juga demikian, sebagai anak Tuhan sifat dan gaya hidup kita seharusnya tidak berbeda dari bapa kita di sorga. Jika Bapa kita murah hati, maka kitapun seharusnya memiliki sifat murah hati. Tuhan sudah memberikan segala-galanya bagi kita. Ia memberikan kita alam dan ciptaanya yang sempurna, ia memberikan kita pertolongan dan perlindungan, Ia memelihara hidup kita. Bahkan anak-Nya satu-satunya pun diberikannya bagi kita. Ini bukti kemurahan hati Allah. Itulah yang Yesus telah perbuat untuk kita.
Kalau Tuhan sudah memberikan segala-galanya bagi kita karena kemuranNya, Tuhanpun ingin kita memiliki kemurahan hati. Kemurahan hati di dalam menolong orang lain di dalam mengasihi orang lain. Termasuk yang tidak kalah penting di dalam kemurahan hati kita di dalam mendukung pekerjaan Tuhan. Kalau saya mau jujur, seringkali kita kurang memiliki kasih, simpati, empati dan aksi di dalam mendukung pekerjaan Tuhan. Kalau kita memberikan persembahan kita misalnya. Seringkali, itu hanya sekedar kewajiban sebagai anggota gereja saja. Kalau kita memberi kepada Tuhan sebagai kewajiban itu benar, tetapi tidak cukup kewajiban. Kalau kewajiban pasti rasanya berat.
Namun Tuhan ingin kita memiliki kasih, simpati, empati dan aksi ketika kita memberikan persembahan kita kepada Tuhan. Inilah jiwa dan esensi dari kemurahan hati. Kalau kita punya kasih kepada Tuhan dan pekerjaanNya maka kita akan dengan aktif, tanpa di dorong tanpa dipaksa-paksa karena kasih kita mendukung pekerjaan Tuhan. Pernahkah saudara melihat ada orang yang jatuh cinta sampai harus di dorong dan dipaksa-paksa untuk berpacaran? Tidak ada. Kalaupun ada pasti manusia aneh. Kalau ada kasih pasti berusaha mewujudkan kasihnya kepada orang yang dikasihinya. Demikian juga kita dengan pekerjaan Tuhan.
Banyak orang tidak memiliki jiwa murah hati, karena terfokus pada diri sendiri. Nanti kalau murah hati segala sesuatu yang saya punya akan habis. Nanti kalau saya murah hati kebutuhan saya tidak cukup. Nanti kalau murah hati saya bisa rugi. Padahal mereka lupa, bahwa Janji Tuhan sangat luar biasa besar bagi orang yang murah hati. Orang yang murah hati akan mengalami kebahagiaan. Apa itu kebahagiaan? Kebahagiaan adalah sebuah suasana atau bentuk kepuasan yang dialami seseorang. Kebahagiaan seseorang tidak diukur oleh jabatan, kekayaan, pendidikan. Tetapi apakah orang itu puas atau tidak. Orang yang puas pasti hatinya senang dan jiwanya diliputi oleh kegembiraan. Bahkan Akitab tidak hanya menjanjikan kebahagiaan bagi orang yang murah hati. Firman Tuhan katakan bahwa orang yang murah hati akan beroleh kemurahan. Banyak orang salah menafsirkan bagian ini. Mereka berpikir kalau murah hati terhadap orang lain maka orang lain akan bermurah hati terhadap mereka. Ini keliru. Maksud dari kalimat ini adalah bahwa Allahpun akan bermurah hati kepada kita. Jadi bukan manusia, namun Tuhanlah yang bermurah hati kepada kita. Ini berkat yang luar biasa, kalau kita murah hati maka kita akan mendapat kemurahan hati Allah.
No responses yet