Rabu, 17 November 2021
MURAH HATI SEPERTI BAPA DI SURGA (3)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 5:1-12
Ayat Hafalan: Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Matius 5:7
Tuhan Yesus mengajar para muridNya untuk bermurah hati seperti Bapa di Surga murah hati adanya. Kemurahan hati itu ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengasihi seperti Tuhan sendiri. Bagi Yesus, para musuh layak untuk dikasihi, orang yang membenci diri kita dibalas dengan berbuat baik kepadanya. Orang yang mengutuk perlu diberkati dan yang mencaci maki patut didoakan. Ini merupakan sebuah model hidup kristiani – kasih tanpa syarat dalam tindakan. Ada baiknya meminjam tanpa berharap kembali apa yang telah Anda pinjmkan, tindakan tanpa kepentingan dan upah Anda akan menjadi besar. Inil adalah satu cara hidup yang seringkali sulit untuk dijalani. Bahkan mugkin di antara kita ada yang mengatakan bahwa saya tidak tidak suka berperilaku seperti itu. Baiklah, mungkin Anda tidak merasa menyukainya. Itulah masalah Anda, tetapi itulah jalan kristiani. Inilah jalan yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita. Dan mugkin orang akan bertanya apa yang bisa saya harapkan dari itu? Ingat bahwa ketika kita melakukannya kita sedang berjalan di jalan Allah, jalan Bapa yang murah hati kepada kita. Maka berjalanlah pada jalan Yesus Kristus yang merupakan jalan kemurahan hati. Hanya dengan murah hati kita bisa melakukan semua itu yang dinasehati Tuhan kepada kita untuk kita lakukan.
Kehidupan kristiani bukanlah mengarahkan kita untuk hidup bagi diri kita sendiri. Ia adalah sebuah kehidupan yang didalamnya orang keluar dari dirinya sendiri untuk memberikan dirinya kepada orang lain. Dan harus disadari bahwa ini merupakan sebuah karunia dari Allah bagi kita yang membuka hati untuk bersentuhan dengan hati-Nya yang murah hati dan maharahim. Dengan demikian jalan kemurahan hati adalah sebuah kasih dan kasih tidak singgah pada diri sendiri, tidak egois tetapi pemberian diri. Oleh karena itu, Tuhan Yesus menghendaki sebuah revolusi mental. Artinya semua hal yang dipandang enak bagi manusia, misalnya membalas dendam dan membenci sesama yang mungkin baik di mata, dan pikiran, kehendak manusia ternyata berbeda dengan kehendak dan pikiran Tuhan. Sebaliknya Tuhan mengundang kita untuk bersikap seperti-Nya, sebagaimana dengan tegas Yesus berkata: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Lukas 6:36). Murah hati dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suka memberi, tidak pelit, penyayang dan pengasih, suka menolong dan baik hati. Orang yang murah hati mendapat tempat istimewa di hati Tuhan: “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Matius 5:7).
Jalan Tuhan yang diajarkan kepada kita adalah jalan kemurahan hati, jalan keluhuran budi, pemberian diri tanpa batas. Untuk inilah Yesus datang ke dunia tidak untuk menghakimi kita, tidak terlibat dalam pergunjingan diam-diam, tidak menyampaikan penghakiman tetapi memberi dan mengampuni. Menjadi kristiani itu tidaklah mudah. Namun menjadi orang-orang Kristen hanya oleh rahmat Allah yang membuat kita kuat dan mampu melakukannya dan bukan oleh kekuatan kita sendiri. Maka kita hendaknya selalu mohon setiap hari kepada Tuhan ya sendiri”. Ini adalah sesuatu yang mungkin sangat menakutkan pada pandangan pertama – namun jika kita mengambil Injil dan membaca kembali lagi ajaran Yesus ini, membaca dan membacanya lagi – maka kita akan dimampukan oleh Tuhan untuk melakukannya. Tuhan memberkati kita semua.
No responses yet