Sabtu, 25 Juni 2022

MUJIZAT DALAM KELUARGA KRISTEN (6)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Yohanes 2:1-11

 

Ayat Hafalan: Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki,

 

Karya Kristus yang mengubah air menjadi anggur adalah karya mukjizat ilahi. Sebab dari sudut kimiawi terjadi perubahan zat yang fundamental. Karena kita tahu zat air (H2O) terdiri dari hidrogen dan oksigen, tetapi dalam buah anggur mengandung Vitamin C, A, B (thiamin), E dan K (kalium). Air buah anggur mengandung antioksidan dan serat yang tinggi, sehingga air buah anggur memiliki khasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit kanker. Karya mukjizat Kristus yang mengubah air menjadi anggur menyatakan bahwa Dia sebagai Sang Sumber Keselamatan menyediakan anugerah pemeliharaan ilahi yang sempurna, sehingga mengaruniakan keselamatan yang utuh dalam kehidupan setiap umat yang percaya kepada-Nya.

 

Firman yang diucapkan Tuhan Yesus memiliki daya kreatif untuk melakukan penciptaan. Karya penciptaan dalam konteks ini terjadi dari sesuatu yang sudah ada berupa air diubah menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda, yaitu anggur. Dalam peristiwa mukjizat mengubah air menjadi anggur, Yesus melakukan creatio ex-nihilo. Makna creatio ex-nihilo tidak senantiasa menunjuk pada peristiwa penciptaan dari yang tidak ada (dalam arti “kosong” alias nihil). Tetapi makna “nihilo” dapat berarti menciptakan dari sesuatu yang “tidak berarti” menjadi sesuatu yang berarti. Bandingkan karya mukjizat Yesus yang menggandakan lima roti dan dua ikan untuk lima ribu orang. Penggandaan roti untuk lima ribu orang berasal dari lima roti yang tersedia. Dengan demikian Allah di dalam Kristus juga akan membuat mukjizat sesuai dengan apa yang ada dan kita miliki. Melalui talenta dan karunia yang kita terima, Tuhan akan mengubah dan mengembangkannya lebih besar daripada yang dapat kita bayangkan asalkan hidup kita bersumber pada Kristus. Tuhan Yesus juga akan mengubah “air” dalam kehidupan kita untuk menjadi “anggur” dalam kehidupan kita untuk membawa kehormatan dan kemuliaan Allah bagi banyak orang.

 

Firman Tuhan akan mengubah dan membawa pembaruan apabila direspons dengan ketaatan. Dalam pernikahan di Kana yang sedang kekurangan anggur tidak akan terjadi mukjizat apabila para pelayan tidak bersedia mengisi enam tempayan dengan air. Firman Kristus adalah firman ilahi dan berkuasa serta berdaya-cipta, tetapi tidak akan membawa perubahan apapun apabila manusia yang menjadi alamatnya tidak mentaati dengan setia. Sebab melalui ketaatan akan melaksanakan firman tersebut, umat mengakui otoritas dan kuasa-Nya. Hambatan terbesar bagi umat untuk mengalami perubahan dan penciptaan yang baru adalah keengganan dan sikap keras-kepala mereka untuk melaksanakan firman Tuhan dengan setia.

 

Ketidaktaatan adalah respons yang menolak secara sengaja karya penyelamatan Allah dalam kehidupan kita. Karena itu dalam ketidaktaatan tidak akan pernah tersedia anggur keselamatan dari Allah. Alasan utama dalam sikap ketidaktaatan adalah mereka menganggap tidak membutuhkan anugerah keselamatan yang ditawarkan Allah. Sebab mereka menganggap diri memiliki kebenaran yang dibanggakan dan tidak ingin menerima kebenaran yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dalam ketidaktaatan, umat akan membangun kebenaran menurut persepsi dan kehendaknya sendiri. Itu sebabnya kegagalan umat untuk mengalami kehidupan yang berlimpah bukan disebabkan oleh anugerah Allah yang kurang melimpah, tetapi karena kekerasan hati mereka untuk taat kepada firman Kristus.

 

Sebaliknya sikap iman adalah spiritualitas yang membuka dan percaya sepenuhnya kebenaran dan firman Allah yang berkuasa dengan menyingkirkan sepenuhnya kebenaran diri sendiri, sehingga umat mengalami karya pembaruan dan keselamatan Allah.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *