Sabtu, 25 September 2021

MERENDAHKAN HATI DIHADAPAN TUHAN (6)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Matius 15:21-28

 

Ayat Hafalan: Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Matius 15:28

 

Ketika Tuhan Yesus berada di daerah Tirus dan Sidon, ada seorang perempuan Kanaan yang mendatangi-Nya dan memohon dengan sangat kesembuhan untuk anaknya yang sangat menderita. Dalam kasus itu, tampak dengan jelas bagaimana ibu itu merendahkan dirinya, dia datang mendekat, menyembah Tuhan, bahkan dia tidak malu menganggap dirinya bagaikan anjing yang memakan remah-remah dari meja tuannya karena dia sebenarnya tidak layak untuk menerima berkat tersebut. Tuhan Yesus tidak hanya melihat kasus tersebut sebagai teladan merendahkan diri, tetapi Tuhan Yesus justru melihat IMAN yang BESAR di balik kerendahan hati ibu tersebut Mat15:28.

 

Merendahkan hati adalah wujud nyata iman. Seberapa rendah kita memposisikan diri kita akan merefleksikan seberapa tinggi kita memposisikan Tuhan dan hal itu HARUS dilakukan dengan IMAN, bukan hanya dengan perkataan mulut. Di dalam kerendahan hati kita Tuhan akan melihat seberapa besar IMAN yang kita miliki. Karena IMAN kita merendahkan diri, karena IMAN kita percaya bahwa Dia Maha Kuasa, karena IMAN kita menjunjung dan mengagungkan Tuhan setinggi-tingginya, dan karena IMAN kita akan diberkati dan ditinggikan Tuhan! Semakin kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan (dengan iman, dengan penuh pengertian, dan dengan penuh kesungguhan), maka semakin besar dan semakin limpah Tuhan akan mencurahkan berkat-Nya dan meninggikan kita.

 

Doa puasa bukanlah sarana ataupun usaha untuk memaksa Tuhan. Merendahkan hati bukanlah memaksakan kehendak. Justru ketika kita mengambil waktu untuk berdoa dan berpuasa maka kita sedang ingin mencocokkan kehendak dan rencana kita dengan hati Tuhan. Saat berdoa dan berpuasa kita merendahkan hati kita, tidak lagi memenuhi hidup ini dengan suara dan pikiran kita sendiri, menyediakan waktu lebih banyak untuk mendengar suara-Nya melalui doa dan pembacaan Firman Tuhan, dan saat itulah kita akan dimampukan untuk menjadi semakin peka dengan pimpinan Tuhan. Dalam zaman gereja mula-mula umat Tuhan berdoa dan berpuasa untuk meminta pimpinan Tuhan, memohon peneguhan dari Tuhan, juga ketika mereka hendak menetapkan penatua-penatua jemaat. Inilah prinsip penting dalam kerendahan hati! Tuhan Yesus juga pernah memohon sesuatu kepada Bapa-Nya di surga namun Tuhan Yesus tidak pernah memaksakan kehendak-Nya. Merendahkan hati berarti menyadari bahwa hidup yang kita hidupi saat ini bukan lagi kita sendiri yang berkuasa melainkan Kristus yang hidup dan memerintah di dalam kita

 

Saat merendahkan diri dengan berdoa dan berpuasa maka Roh Kudus akan semakin nyata berbicara, mengingatkan, mencurahkan damai sejahtera-Nya, sehingga kita akan dimampukan untuk semakin mengetahui kehendak-Nya. Berpuasa tanpa berdoa dan bersekutu dalam Firman Tuhan tidak akan mendatangkan kuasa, tidak akan membawa berkat, dan tidak akan menghasilkan jalan keluar! Sebab itu bila anda berkomitmen untuk berdoa dan berpuasa haruslah disertai dengan menambah waktu untuk berdoa, memuji Tuhan, dan bersekutu di dalam pembacaan Firman Tuhan.

 

Rendahkanlah hati kita maka Tuhan akan memberkati dan meninggikan kita. AMIN.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

March 2025
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31