Senin, 20 September 2021
MERENDAHKAN HATI DIHADAPAN TUHAN (1)
Ayat Bacaan Hari ini: Yakobus 4:1-10
Ayat Hafalan: “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.” Yakobus 4:10
Sebagai umat Kristen tentunya kita ingin memberikan contoh yang baik bagi dunia ini seperti keteladanan Yesus Kristus, tidak terkecuali dalam merendahkan hati. Oleh karena itulah, alangkah baiknya jika kita dapat memahami pelajaran yang penting untuk kita ketahui dari ayat-ayat Alkitab tentang merendahkan diri.
1. Rendahkan diri di hadapan Tuhan
Yakobus 4:10: “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.”
Ayat ini dengan gamblang mengatakan bahwa hendaknya kita merendahkan diri di hadapan Tuhan. Seringkali sebagai manusia ada kalanya kita menginginkan pengakuan atas diri kita atau hasil pekerjaan kita sehingga tanpa sadar kita meninggikan diri di hadapan orang lain. Namun, jika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, menyadari dan menerima bahwa kita tidak sempurna dan karena itu kita memerlukan kasih dan pimpinan-Nya dalam hidup kita, Ia akan memenuhi hati kita dengan damai. Kedamaian yang dirasakan dari kesadaran bahwa Bapa di surga mengasihi kita memenuhi hati kita dan menggantikan keinginan untuk meninggikan diri. Sebagai gantinya, Tuhan sendirilah yang akan meninggikan kita, memberikan pengakuan dari orang lain walaupun kita tidak mengejarnya.
2. Kerendahan hati memunculkan kepedulian akan orang lain
Filipi 2:2-4: “karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
Kerendahan hati tidak dapat dipisahkan dari kepedulian atau kasih untuk orang lain. Terkadang sifat self-centered membuat pikiran orang terlalu fokus pada dirinya sendiri: apakah ia dipandang baik oleh orang lain, apakah penampilannya menarik, apakah orang lain menyukainya, dsb. Pikiran-pikiran ini dapat dimiliki baik oleh orang yang sombong maupun orang yang rendah diri atau minder. Tidak demikian halnya dengan orang yang rendah hati. Kerendahan hati membuat seseorang menerima keadaan dirinya dan menjadi lebih peduli dengan sekitarnya, sehingga dapat lebih menyatu atau “satu hati” dengan komunitasnya, baik itu keluarga, teman-teman, rekan kerja, dll. (Bersambung…)
No responses yet