Minggu, 10 April 2022
MENJADI MANUSIA BARU DI DALAM TUHAN (7)
Ayat Bacaan Hari ini: Efesus 3:14-21
Ayat Hafalan: Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, Efesus 3:18
Kristen ada karena kasih. Banyak cerita tentang cinta kasih yang ada di dunia. Namun kasih Allah, kasih Kristus itu sangat berbeda dengan kasih yang ada di dunia. Kasih Allah itu begitu lebar, panjang, dalam dan tinggi. Kasih-Nya itu kekal (Yeremia 31:3).
Ada 3 karakteristik kasih Kristus yaitu:
1. CONSTANT- Tetap/Tidak akan pernah berubah (1 Yohanes 4:13-16)
Constant artinya tetap, tidak berubah, dengan terus-menerus, berhenti. Kasih Tuhan itu kekal untuk seterusnya dan selama-lamanya. Berbeda dengan kasih manusia yang sering kali tidak kekal, sementara. Kasih manusia bisa saja berubah, dulu cinta setengah mati, sekarang bisa jadi benci setengah mati. Kapan paling akhir manusia berhenti mengasihi, yaitu pada saat ia mati.
Apa buktinya kasih Allah itu kekal? buktinya sampai saat ini kita masih dikasihi Allah. Walaupun kalau kita mau jujur, seringkali kita menyakiti Tuhan, kita tidak taat akan perintah-Nya, tetapi Tuhan masih mengasihi kita. Itu sebabnya harusnya kita meneladani Kasih Kristus yang kekal ini, yang tidak pernah berubah. Mari kasih kita kepada Allah juga kita akan terus bangun. Bukankah ada lagu pujian, tambah hari tambah cinta Yesus? Mari cinta kita kepada suami atau istri kita, juga kita akan tetap jaga, supaya semakin menyala. Mari kita juga terus meminta kepada Tuhan, supaya kita dapat lebih lagi mengasihi sesama, tanpa memandang muka, tanpa membedakan asal-usul atau agama dan keyakinan kita.
2. PERFECT- Sempurna (1 Yohanes 4:12)
Perfect artinya, sempurna, benar-benar, utuh, sepenuh, tidak setengah-setengah. Mungkin ada diantara kita yang berpikir? kalau kasih Tuhan itu sempurna, mengapa saya gagal, mengapa saya sakit? mengapa saya alami masalah demi masalah yang seolah tidak mau beranjak dari dalam hidup kita?
Keadaan kita yang baik, buruk, tidak ada hubungan-Nya dengan kasih Allah. Ada yang berpikir, kalau kasih Allah itu sempurna, tentu Ia akan memberikan yang baik-baik saja buat kita. Mari kita melihat masalah dan persoalan bukan dari kacamata kita manusia, tetapi dari kacamata Ilahi. Ada maksud-maksud Allah yang kita mungkin belum bisa memahami, karena keterbatasan kita. Tetapi percayalah, kasih-Nya tetap untuk kita. Kasih-Nya sempurna untuk kita.
Mari kita mau belajar untuk meneladani kasih Allah dengan kasih yang sempurna, seperti yang Tuhan mau untuk kita lakukan. Roh Kudus pasti memberi kita hikmat dan kekuatan.
3. UNCONDITIONAL – Tak bersyarat (1 Yohanes 4:19-21)
Unconditional artinya, tak bersyarat, mutlak. Ini sangat berbeda dengan kasih manusia yang biasanya bersyarat. Kasih Allah adalah kasih “walaupun”. Walaupun manusia tidak mengasihi Allah, bahkan memberontak dan berbuat dosa, Allah tetap mengasih manusia. Sedangkan kasih manusia, kebanyakan adalah kasih yang bersyarat. Kasih “jikalau”. Jikalau kamu mengasihi aku, maka aku akan mengasihi kamu juga, dsb.
Jika ada orang yang memenuhi harapan/keinginan dirinya, maka barulah ia mau mengasihi orang tersebut. Namun jika tidak, maka ia juga tidak mau mengasihi.
Bapa sudah demikian mengasihi kita saat kita masih berdosa dengan mengirimkan Yesus ke salib (Roma 8:32). Masalah terbesar untuk hidup manusia sudah diselesaikan oleh Tuhan, apakah lalu Ia melupakan kita? Tentu tidak. (Yeremia 31:34). Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. (Roma 8:37-39). Tuhan sanggup memelihara kita di dalam kasih setia-Nya (Matius 10:29-31).
Apakah ada alasan bagi Tuhan untuk mengasihi kita?
Ucapkan : “Tuhan Yesus mengasihi saya dengan kasih yang tak bersyarat”
Selamat menikmati hidup didalam kasihNya Tuhan, jemaat Imra. Happy Sunday
No responses yet