Jumat, 11 Maret 2022

MENGALAMI PEMURNIAN DARI TUHAN (5)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Maleakhi 3:1-5

 

Ayat Hafalan: Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. Maleakhi 3:3

 

Tuhan dapat menyempurnakan manusia dari aspek positif maupun dari aspek negatif. Itu tergantung apakah manusia mampu mengalami, dan apakah manusia berupaya untuk disempurnakan oleh Tuhan. Jika kita sungguh berupaya agar disempurnakan oleh Tuhan, hal negatif tidak akan membuat kita merasa kehilangan, melainkan dapat memberi hal-hal yang lebih nyata, dan dapat membuat lebih mampu untuk mengetahui apa yang masih kurang dalam diri kita, lebih mampu memahami keadaan kita yang sebenarnya, dan mengerti bahwa manusia tidak memiliki apa pun, dan bukan siapa-siapa.

 

Jika anda tidak mengalami ujian, anda tidak akan tahu, dan akan selalu merasa bahwa anda lebih tinggi dari orang lain dan lebih baik dari semua orang yang lain. Melalui semua ini, anda akan melihat bahwa segala hal yang terjadi sebelumnya dilakukan oleh Tuhan dan dilindungi oleh Tuhan. Masuk ke dalam ujian sering membuat kita merasa tidak memiliki kasih atau keyakinan, jadi kurang berdoa, tidak mampu menyanyikan lagu pujian, dan tanpa anda sadari, di tengah semua ini anda mulai mengenal dirimu sendiri.

 

Tuhan memiliki banyak cara untuk menyempurnakan manusia. Dia menggunakan berbagai macam lingkungan untuk menangani watak rusak manusia, dan memakai bermacam hal untuk menyingkapkan manusia; suatu saat Dia menangani manusia, di saat lainnya Dia menyingkapkan manusia, menggali dan menyingkapkan berbagai “misteri” di kedalaman hati manusia, dan menunjukkan kepada manusia natur dirinya dengan menyingkapkan banyak hal mengenai keadaannya. Tuhan menyempurnakan manusia melalui beragam cara—melalui penyingkapan, penanganan, pemurnian, dan hajaran—sehingga manusia bisa mengetahui bahwa Tuhan itu nyata.

 

Tuhan menyukai sikap hidup yang murni, tidak ada kemunafikan. Dia memproses umat-Nya supaya menjadi murni, tidak terkontaminasi dosa dan motivasi yang salah. Apa yang dapat kita pelajari dari pemurnian umat Tuhan?

 

1. Pemurnian secara daging tidak menyenangkan.
Banyak orang tidak suka memasuki proses pemurnian karena di dalamnya banyak penderitaan. Keinginan daging satu per satu mulai dipotong agar bisa diselaraskan dengan keinginan Tuhan.

 

2. Pemurnian melalui firman Tuhan dan masalah.
Melalui firman Tuhan kita ditegur supaya bertobat. Sikap hidup yang tidak sesuai dengan Tuhan dipotong supaya kita semakin berbuah. Masalah menguji kesetiaan dan motivasi kita dalam mengikut Tuhan. Seharusnya masalah bukan menjauhkan kita dari Tuhan tetapi semakin membuat kita mendekatkan diri dan memurnikan motivasi kita kepada Tuhan.

 

3. Hasil akhir dari pemurnian adalah kemuliaan.
Jika kita setia mengikuti proses pemurnian maka hasil akhirnya adalah kemuliaan dan iman yang tahan uji. Seperti emas dan perak murni yang harganya jauh lebih mahal daripada yang masih bercampur dengan tanah. Demikian pula kehidupan yang telah dimurnikan sangat berharga di hadapan Tuhan dan manusia.

 

Apakah saat ini kita sedang mengalami proses pemurnian hidup? Bersabarlah dan nantikanlah hasil akhir yang mulia, sebuah kehidupan yang berkenan dan memuliakan Tuhan.

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

October 2024
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031