Senin, 25 April 2022

MENGALAMI KUASA KEBANGKITAN YESUS (1)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Matius 28:1-10

 

Ayat Hafalan: Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Matius 28:6

 

Malaikat Tuhan berkata kepada perempuan-perempuan yang datang menengok kubur itu; “Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit…” Dengan kata lain, malaikat Tuhan memberikan kesaksian bahwa Tuhan Yesus tidak ada di kubur/ kematian, karena Ia telah bangkit atas maut, Ia tidak ada di dalam kekalahan, karena Ia telah menang, Ia tidak ada dalam kesakitan/ penderitaan, karena Ia sudah sempurna di dalam kemuliaan-Nya!

 

Dalam 1 Korintus 15:3 -9, Rasul Paulus memberikan kesaksian yang sangat penting, dari apa yang dia telah terima; bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci, dan Kristus telah menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya, lebih dari lima ratus saudara sekaligus, dan yang paling akhir menampakkan diri-Nya kepada Paulus.

 

Setiap orang percaya harus mengalami pengalaman dimana Tuhan Yesus datang dan menunjukkan diri-Nya serta menyatakan kuasa-Nya di dalam hidupnya (Roma 6:3-11)

Dari Firman Tuhan di atas, kita akan mendapat tiga bagian yang sama yang diucapkan berulang-ulang. Kisahnya sama dan itu adalah rahasia bagaimana kita akan hidup dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus. Untuk mengalami kehidupan/ kebangkitan, setiap orang harus terlebih dahulu mati. Tidak ada orang yang bisa hidup dan menang, kalau dia tidak mengalami kematian. Apa yang dimaksud dengan kematian adalah dibaptis di dalam kematian Kristus, mati bersama Kristus.

 

Kematian Tuhan Yesus berbeda dari kematian yang lain, bukan mati karena dibunuh, karena usia, kecelakaan dan sakit penyakit, tetapi Tuhan Yesus mati karena menyerahkan diri-Nya sendiri. Inilah bagian yang harus kita hidupi jika kita ingin mengalami kuasa kebangkitan.

Tuhan Yesus mati dan menyerahkan diri-Nya sepanjang perjalanan hidup-Nya di bumi ini. Tetapi ada langkah-langkah dimana Tuhan Yesus benar-benar menyerahkan diri-Nya

Pertama kali Tuhan Yesus menyerahkan diri-Nya yaitu di sungai Yordan Matius 3:13 – 17 (baca). Tuhan Yesus menyerahkan diri-Nya untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Di sungai Yordan Tuhan Yesus mati untuk diri-Nya sendiri. Sekalipun Tuhan Yesus lebih berkuasa dari Yohanes Pembaptis, namun Tuhan Yesus tahu bahwa untuk menerima otoritas (pengurapan tanpa batas) Dia harus menundukkan diri-Nya kepada otoritas yang hari itu ditetapkan oleh Tuhan, itulah Yohanes Pembaptis.

 

Jalan untuk mengalami kuasa dan otoritas adalah mati. Tuhan menghendaki agar kita taat kepada kehendak Tuhan, yaitu dengan tunduk kepada otoritas yang Tuhan percayakan, jika kita ingin diberkati dan mengalami kemenangan serta kebangkitan. Matius 3:15 (baca) Tuhan Yesuspun menyatakan kepada Yohanes Pembaptis bukan soal siapa yang lebih berkuasa, memiliki pengetahuan dan lebih berotoritas, tetapi karena hal itu harus terjadi, supaya sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah. Kita hanya bisa mengerti kehendak Allah apabila kita menyerahkan diri kita untuk mati dan tunduk sepenuhnya kepada kehendak Allah. Kita tidak akan naik ke level berikutnya dalam hidup ini, tanpa kita tunduk kepada kehendak Allah, melalui otoritas rohani yang Tuhan percayakan di atas kita (Bersambung…)

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *