Senin, 30 Agustus 2021
MENANG ATAS PENCOBAAN (8)
Ayat Bacaan Hari ini: Yakobus 1:1-27
Ayat Hafalan: sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Yakobus 1:3
(Sambungan…)
Bagaimana caranya agar kita dapat bersukacita di tengah-tengah pencobaan? Jawabannya terletak pada ayat 3.
2. Ketahuilah – Pikiran yang Mau Mengerti
Ayat 3: “sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.”
Apa yang perlu diketahui oleh orang percaya supaya lebih mudah menghadapi pencobaan dan menarik manfaat dari pencobaan itu? Iman selalu diuji agar iman kita bertambah teguh. Tuhan menguji kita untuk memunculkan hal-hal yang terbaik dari diri kita. Ujian diberikan untuk kebaikan kita, bukan untuk melawan kita. 1 Petrus 1:7 mengatakan: “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu–yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api–sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”
Pencobaan yang anda alami adalah ujian terhadap iman anda. Tujuannya ialah untuk membuktikan apakah kalian sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan atau tidak. Emas yang dapat rusak pun, diuji dengan api. Nah, iman anda sekalian adalah lebih berharga dari emas, jadi harus diuji juga supaya menjadi teguh. Dengan demikian Bp/Ibu sekalian akan dipuji dan dihormati serta ditinggikan pada hari Yesus Kristus datang kembali. Pencobaan-pencobaan dipakai untuk membuat kita lebih dewasa. Bagaimana Tuhan meng-eja kedewasaan? Kesabaran, ketekunan dan kemampuan untuk tetap bergerak maju meskipun sulit untuk tetap bergerak maju. Satu-satunya cara Tuhan dapat mengembangkan ketekunan/ketabahan dan karakter dalam hidup kita adalah melalui pencobaan. Ketabahan tidak dapat dikembangkan dengan hanya membaca Firman, berdoa atau mendengar kotbah. Pada waktu kita mengalami pencobaan, ketika kita percaya kepada Tuhan dan taat kepada-Nya, maka hasilnya adalah ketabahan/ketekunan dan karakter. Kita tahu apa yang dihasilkan oleh pencobaan dalam hidup kita. Pada akhirnya pencobaan akan membawa kemuliaan bagi Tuhan. Karena itu kita dapat menghadapi pencobaan itu dengan sikap yang positif. Agar kita benar-benar dapat menarik manfaat dari pencobaan yang kita alami, kita juga harus mengikuti nasihat yang dijumpai pada ayat 4.
3. Biarkanlah – Kehendak yang Mau Berserah
Ayat 4: “Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”
Tuhan tidak dapat dan tidak akan membangun karakter kita tanpa kerja sama kita. Tuhan adalah seorang Gentleman, sehingga Ia tidak akan memaksa. Ia tidak akan mendorong, mendesak , menarik ataupun menyeret kita melawan kehendak kita sendiri. Jika kita menolak Dia, konsekuensi alamiahnya adalah kita akan mendapat hukuman dari Tuhan. Tetapi, ketika kita tunduk kepada-Nya, barulah Dia dapat melaksanakan pekerjaan-Nya. Sasaran Tuhan bagi hidup kita adalah kedewasaan. Banyak orang Kristen membuat kesalahan karena mereka mencoba melindungi diri mereka dari pencobaan. Hasilnya adalah mereka tidak pernah tumbuh menjadi dewasa. Karena mereka seperti keledai yang selalu jatuh ke dalam lubang yang sama.Tuhan tidak bekerja di dalam diri kita tanpa persetujuan kita. Kita harus menyerahkan kehendak kita kepada-Nya! Jika kita menghadapi pencobaan tanpa kehendak yang berserah, kita akan tetap menjadi anak-anak yang belum dewasa.
No responses yet