Jumat, 27Agustus 2021
MENANG ATAS PENCOBAAN (5)
Ayat Bacaan Hari ini: Matius 4:1-11
Ayat Hafalan: Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Matius 4:1-10
(Sambungan…)
Kenapa kita selalu dicobai? Karena setan tidak akan pernah diam. Dia akan terus mencoba menawarkan berbagai argumentasi yang menarik supaya manusia berbuat dosa. Dan untuk mengesahkan tindakannya itu, manusia membuat tindakan itu seperti beriman dan kristiani. Dia berdoa atas tindakannya, padahal itu salah. Orang yang terjebak dalam lakon seperti ini disebut telah mencobai dirinya. Orang-orang ini bisa merencanakan sebuah dosa, tetapi dibuat samar dengan doa-doa sehingga kelihatannya kristiani.
Orang-orang seperti ini bisa ada di ruang ibadah, tetapi sudah menjorokkan dan menajiskan dirinya di dalam jerat topeng kemunafikan. Ia sedang mencobai Tuhan. Tetapi ia akan hancur dalam pencobaan-pencobaan yang dia ciptakan sendiri itu. Jika sudah hancur karena ulah sendiri, jangan bilang bahwa setanlah yang membawa ke dalam pencobaan, dan setan itu kuat. Omong kosong. Yang kuat itu hanya Tuhan, bukan setan. Kalau kita gagal dalam pencobaan, itu karena kita sendiri yang lemah, bukan karena setan yang kuat. Kita kalah karena tidak mau berpegang kuat pada Tuhan. Jika kita berpegang kuat pada Tuhan, DIA menjamin kita menjadi kuat selama kita berpegangan pada tangan yang kuat itu. Sebaliknya, jika tidak bergantung pada-NYA, maka kita tidak akan pernah kuat, kita akan cenderung lemah, rontok, hancur.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kita memerlukan kesadaran yang utuh bahwa Roh Kudus bisa membawa kita ke dalam pencobaan, tetapi diri kita sendiri juga bisa membawa kita ke dalam pencobaan. Dan seperti dikatakan di depan, jika kita yang membawa diri sendiri ke dalam pencobaan, maka hancurlah kita. Tetapi berbeda dengan Roh Kudus yang mencobai kita melebihi batas kemampuan kita. Sementara pencobaan yang kita ciptakan, pasti melewati batas kemampuan kita. Tetapi pencobaan yang datang oleh ijin Tuhan tidak ada yang melebihi batas kemampuan, sebab pencobaan itu sebagai proses pengujian menuju pada pertumbuhan iman yang sejati.
Bagi saudara yang mengalami kesulitan, kepahitan, kegetiran dan kesendirian, demi Tuhan yang hidup, belajarlah keluar dari permasalahan dengan berteriak kepada Tuhan, meminta kekuatan. Percayalah pasti dengan kuasa-Nya, Dia akan memenuhi seluruh warna hidup kita. Dan kita pun akan hidup memuji dan memuliakan DIA, Allah yang ajaib itu.
No responses yet