Kamis, 28 Oktober 2021
MEMILIH UNTUK MENGAMPUNI (4)
Ayat Bacaan Hari ini: Lukas 23:33-43
Ayat Hafalan: Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Lukas 23:34
Berbicara mengenai mengampuni sesama, tentunya kita memiliki pengalaman masing-masing. Mengampuni orang yang bersalah kepada kita bukanlah suatu perkara yang mudah kita laksanakan. Apalagi jika orang tersebut benar-benar mencederai atau melukai hati kita. Kita pasti merasa kesulitan untuk mengampuni orang tersebut.
Kenyataan ini tidak dapat disangkal dalam realitas hidup keseharian kita. Sebab hal itu sangatlah bersifat manusiawi. Tak jarang kita mengampuni seseorang hanya sebatas pada ungkapan saja. Namun hati kita belum sepenuhnya mengampuni. Hal demikian dapat terjadi karena hati kita masih meninggalkan bekas luka yang belum tersembuhkan sepenuhnya.
Petrus dalam Injil bertanya kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Maka jawab Yesus kepadanya: “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali”. Jawaban ini tentunya membuat Petrus terkejut. Bagaimana mungkin seorang manusia dapat mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali terhadap salah seorang yang terus menyakiti hatinya?
Jawaban Yesus ini sebenarnya mau menunjukkan betapa pentingnya sikap mengampuni dari manusia untuk dirinya sendiri dan orang lain. Memang hal tersebut sulit untuk kita laksanakan, apalagi jika orang yang sama terus melakukan perbuatan yang tidak mengenakkan hati kita. Namun kita perlu menyadari bahwa pengampunan yang terus kita berikan kepada orang lain membuat Allah juga akan mengampuni segala kesalahan dan dosa kita. Sebaliknya, pengampunan yang tidak kita berikan kepada orang lain, membuat Allah juga tidak mengampuni kesalahan dan dosa kita.
Seringkali seseorang yang terus mengampuni dapat “dicap” sebagai orang yang bodoh oleh orang lain. Tentu orang lain dapat berkata: orang yang bersalah itu harus diadili!, dihukum!, dilawan!, dsb. Secara manusiawi kita dapat berkata demikian, namun karena kuasa Allah tinggal dan diam di dalam diri kita, maka kita dapat mengatakan: aku akan terus mengampunimu! Karena inilah yang dikehendaki oleh Allah. Maka, sebagai pengikut Kristus yang setia, berusahalah untuk bisa mengampuni sesama.
Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Lukas 23:34
Pengampunan menjadi inti dari iman Kristen, Juru selamat kita memberikan pengampunan bahkan menjelang kematian-Nya di kayu salib. Yesus senantiasa mengasihi orang-orang yang melukai-Nya di kayu salib. Yesus memohon kepada Bapa untuk mengampuni mereka, Tuhan Yesus tidak akan memendam kemarahan, melainkan akan menunjukkan kasih-Nya.
Ini adalah waktu yang tepat untuk memikirkan di hadapan Tuhan, siapa saja yang mungkin membutuhkan pengampunan. Kita harus meneladani Yesus dan meneruskan kasih-Nya kepada orang-orang yang telah menyakiti kita. Saat kita memohon agar Allah memampukan kita mengampuni dengan kuasa Roh-Nya, Dia pun akan menolong kita meski perlu waktu yang lama sehingga kita rela mengampuni. Saat kita berhasil melakukannya, kita pun akan terlepas dari sikap tidak mau mengampuni yang selama ini membelenggu.
No responses yet