Jumat, 02 September 2022

MELIHAT TERANG TUHAN DALAM KEGELAPAN (2)

 

Ayat Bacaan Hari ini: Yohanes 9:1-42

 

Ayat Hafalan: Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Yohanes 9:5

 

Hidup di tengah kegelapan itu sangat tidak nyaman, kegelapan bisa membuat kita kuatir, cemas atau takut. Saat ini rasa kuatir, cemas, atau takut bisa menyerang kita sewaktu-waktu saat segala sesuatu yang berada di depan sana tidak menentu, tidak pasti, gelap. Manusia membutuhkan terang dalam kehidupannya supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Sang Terang yang dimaksud adalah Sang Firman yang Hidup, yaitu Yesus Kristus.

 

Pertama, Yesus adalah Firman Allah yang mencipta.

Allah mencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Allah menciptakan isi dunia ini melalui FirmanNya. Kini Firman yang mencipta itu itu telah menjelma menjadi Manusia dalam rupa Yesus Kristus. Sampai hari ini Allah terus mencipta, termasuk saat kita terlahir di dunia ini. Allah Sang Pencipta itu tidak lagi jauh dari umat manusia tetapi dekat, dengan demikian kita tidak perlu takut menjalani hidup ini. Allah tentu senantiasa memelihara ciptaanNya. Allah akan menjadi penolong dalam hidup kita secara utuh.

 

Kedua, Yesus sebagai terang dan hidup.

Terang senantiasa menghalau kegelapan, kegelapan tidak menguasainya.Kegelapan itu tidak bisa menutupi hadirnyanya terang. Yang bisa menutupi terang adalah benda, kalau kita menutup lilin di ruangan gelap dengan panci baru ruangan itu menjadi gelap. Namun saat kita membawa lilin ke ruangan yang paling gelap sekalipun, terang akan menerangi yang gelap itu. Termasuk saat Yesus Kristus hadir dalam kehidupan kita, maka kegelapan yang membuat kita cemas, takut, kuatir akan dihalaunya menjadi kedamaian, ketenangan. Sehingga kita menjalani hidup dengan penuh pengharapan.

 

Ketiga, Yesus terang dunia yang telah datang dan layak  dipercaya.

Jika penulis Injil Yohanes mengatakan bahwa “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia,” berarti kita dapat mengasumsikan bahwa ada terang yang tidak sesungguhnya. Terang yang tidak sesungguhnya itu yang telah dianggap manusia sebagai penolong, namun ternyata bukan pertolongan yang dirasakan tetapi tekanan, kecemasan, dan kekuatiran. Misalkan soal uang, kita bekerja untuk mencari uang, yang memang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhkan hidup. Tetapi jika kita hidup hanya untuk mencari uang dan mengganggap uang itu sebagai jaminan hidup. Semakin banyak uang, banyak harta maka hidupnya akan terjamin. Uang menjadi nomor satu dan Tuhan dilupakan, sangat bisa dipastikan maka orang tersebut akan mudah jatuh dalam dosa untuk mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dengan cara yang tidak benar di hadapan Tuhan apakah bisa diterima dengan damai? Jika kita menjadi anak-anak terang hal itu tentu membuat kita risau, tidak damai damai sama sekali. Sebagai anak-anak terang sudah semestinya kita mempercayai Yesus Kristus dengan sepenuh hidup kita. Berapa pun berkat Tuhan yang hadir dalam hidup kita dapat kita terima dengan penuh pengucapan syukur dan tentu mendatangkan damai sejahtera.

 

Tuhan Yesus sekali-kali tidak akan pernah meninggalkan anak-anakNya. Dia akan selalu memperhatikan setiap anak-anakNya. Tidak perlu cemas, kuatir ataupun takut untuk menjalani hidup setahun ke depan, asalkan kita berjalan bersama dengan sang Terang, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita.

 

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *