Senin, 17 Pebruari 2020
LAHIRIAH MEROSOT, BATINIAH HARUS MAKIN KUAT
Ayat Bacaan hari ini: 2 Korintus 4:16-18
Ayat Hafalan: “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” 2 Korintus 4:16
Orang ateis tidak percaya kepada Tuhan. Mereka meyakini bahwa Tuhan itu tidak ada karena tidak terlihat oleh mata jasmani. Namun, kita harus percaya bahwa Tuhan itu ada.
Bagi kita, dikaruniai untuk percaya merupakan suatu keuntungan, sebab bila kita mempunyai iman dan percaya, akan ada perkara-perkara indah yang kita dapatkan. Namun Alkitab juga menegaskan bahwa “…kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,” (Filipi 1:29). Tujuannya adalah untuk menguji kualitas iman percaya kita kepada Tuhan dan juga kesetiaan kita dalam mengiringNya. Banyak orang yang hanya terpaku pada perkara-perkara yang kelihatan seperti kekayaan, jabatan, popularitas dan sebagainya, padahal yang kita lihat sehari-sehari itu hanya bersifat sementara dan akan lenyap. Tuhan jasmani kita pun lambat laun akan semakin merosot dan menjadi tua. Dengan cara apa pun kita tidak akan mampu mempertahankan kemudaan kita.
Kalau dalam hidup kita hanya terfokus pada apa yang kelihatan, kita akan mudah lemah dan tawar hati. Memang, penderitaan yang kita hadapi itu kelihatan, tetapi ada yang tidak kelihatan yaitu kemuliaan. Rasul Paulus mengalami banyak penderitaan, tapi ia tetap kuat dan tidak tawar hati karena ia fokus pada apa yang tidak kelihatan, yang bersifat kekal. Tuhan berjanji bahwa di balik penderitaan ada kemuliaan. Ingatlah bahwa ada hal-hal yang kelihatan, tetapi ada pula hal-hal yang tidak kelihatan yang sifatnya kekal, dan kekekalan itu memang tidak kelihatan. Maka, meski manusia jasmaninya terus merosot, manusia batiniah Paulus terus diperbaharui dan semakin dikuatkan. Ia yakin bahwa “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Jadi, kita jangan hanya sibuk mendandani manusia lahiriah saja, tetapi perhiasan kita haruslah manusia batiniah yang tersembunyi; itulah yang harus kita benahi. Agar manusia batiniah diperbaharui oleh Roh Kudus maka kita harus mematikan segala sesuatu yang duniawi. Jangan sampai manusia jasmani kita merosot, manusia batiniah kita juga merosot.
Kesimpulan: Meski harus melewati penderitaan, tetaplah kuat, ada kemuliaan yang disediakan Tuhan.
No responses yet